Edisi Cetak Tribun Kaltim
Sopir Angkot dan Online Bersitegang, Driver Go-Jek Bentuk Satgas
Tak lama kemudian, driver Go-Jek online berdatangan satu demi satu. Hingga akhirnya massa driver online terkumpul banyak.
Penulis: tribunkaltim | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Ratusan driver online dan sopir angkot konvensional sempat bersitegang saat berada di Jl Wiluyo Puspoyudo dekat rumah Wakil Walikota Balikpapan, Rabu (1/11).
Dari informasi yang dihimpun Tribun di lapangan, bentrokan pun nyaris terjadi diantara mereka. Bermula saat beberapa iringan driver online yang memakai atribut melintas di lokasi yang dijadikan tempat ngetem sopir angkot konvensional.
Kontan hal tersebut memancing reaksi sopir angkot, beberapa driver online dihentikan secara paksa.
Baca: 7 Hal Penting yang Wajib Kamu Tahu Sebelum Registrasi Kartu Prabayar, Nomor 6 Harus Hati-hati
"Waktu itu saya lolos, tapi teman di belakang distop. Saya langsung komunikasi dengan rekan yang lain di sekitar," kata seorang driver yang enggan namanya disebut.
Tak lama kemudian, driver Go-Jek online berdatangan satu demi satu. Hingga akhirnya massa driver online terkumpul banyak.
Situasi memanas antar kedua belah pihak. Beruntung aparat kepolisian cepat datang dan melakukan pengamanan.
"Sempat tegang, anak-anak juga terpancing. Tapi polisi langsung datang," kata driver yang setahun bekerja sebagai driver Go-Jek.
Baca: Waduh, Wanita Ini Kedapatan Lakukan Hal Tak Senonoh dengan Berondong dalam Toilet Pesawat
"Kita tak melakukan penyerangan. Kita gak bawa apa-apa, cuma berusaha bertahan diri. Kami pakai atribut itu instruksi manajemen, kalau tidak dapat suspend," lanjutnya.
Massa driver online menarik diri, lalu berkumpul di Taman Wiluyo Puspoyudo sementara para sopir angkot bertahan persis di jalan samping kantor Walikota Balikpapan.
Baca: Kisah di Balik Bergugurannya Supermarket Giant, Apakah Ini Pertanda Turunnya Ekonomi Malaysia?
Di jalan tersebut sempat terbagi menjadi 2 kubu, antara angkutan online dan konvensional.
Sementara ketua angkutan umum nomor 3, Hendra di lokasi kejadian mengatakan menerima informasi dari anggotanya yang menyatakan telah diserang driver online.
"Ini spontanitas sopir angkot (berkumpul), adanya penyerangan pihak gojek terhadap sopir angkot," katanya.