Luhut Ungkap Empat Syarat Agar Investor Asing Tak Menjajah Nusantara
"Kita harus melihat itu. Karena kalau tidak, kita akan terjajah secara teknologi atau ekonomi dari negara-negara lain," ungkap Luhut.
TRIBUNKALTIM.CO - Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan empat parameter agar Indonesia tidak dijajah investor asing.
Hal itu diungkapkan Luhut dalam sambutannya ketika meresmikan pameran Kedatuan Sriwijaya, the Great Maritime Empire di Museum Nasional Indonesia, Jakarta Pusat pada Jumat (3/11/2017).
"Yang penting, kita punya parameter siapa pun yang berinvestasi di Indonesia kita tidak dijajah. Pertama keuntungan. Kedua dia tidak mau untung sendiri. Ketiga kita kontrol jumlah orang yang masuk. Yang keempat dia tidak selamanya berinvestasi di sini," ungkap Luhut.
Hal itu disampaikan Luhut untuk menampik adanya rumor yang menyebutkan bahwa kini Indonesia tengah dijajah Tiongkok.
Dalam sambutannya, Luhut juga menyampaikan pandangannya bahwa kini negara-negara di dunia tengah berlomba-lomba dalam hal kemajuan teknologi.
Baca juga:
Bukan 8 Gelas Per Hari, Ternyata Ini Aturan Minum Setiap Orang
10 Merk Fashion Ini Masih Banyak yang Suka Salah Eja, Nomor 9 Paling Mudah Diucapkan
Pergoki Suami Selingkuh, Wanita Ini Langsung Minta Cerai Lewat Live Facebook
Gagal Melulu Registrasi Ulang Kartu Prabayar, Netizen Sampai Bawa Nama Setya Novanto
Razia Besar-besaran dimulai, Jangan Asal Mau Ditilang Pahami Dulu Kesalahan Anda
Sulit Membersihkan Keyboard Komputermu? Ini Tips Bersihkannya Tanpa Menggunakan Vacuum
Untuk itu, Luhut menyampaikan bahwa Indonesia juga harus mampu mengimbangi kemajuan dunia agar tidak dijajah lewat teknologi yang tentunya juga berdampak pada ekonomi.
"Sekarang loncatan teknologi itu luar biasa. Kita harus melihat itu. Karena kalau tidak, kita akan terjajah secara teknologi atau ekonomi dari negara-negara lain," ungkap Luhut.
Pameran bertajuk Kedatuan Sriwijaya adalah penutup dari seluruh kegiatan PT Jalur Rempah Nusantara yang dimulain dengan pemutaran film dokumenter: Banda, the Forgotten Trail, rangkaian karya jurnalistik dan program televisi yang menitikberatkan pada napak tilas dan sejarah peninggalan jejak perdagangan rempah.
Pameran tersebut akan berlangsung sejak 4 November sampai 28 November 2017 di Museum Nasional, Jakarta Pusat. (Tribunnews.com)