Ambil Alih Blok Mahakam dari TEPI, Pertamina Optimistis Mampu Naikkan Produksi
Pertamina yakin, produksi Blok Mahakam di Kalimantan TImur dapat memberikan kontribusi 24 persen dari total produksi migas nasional.
TRIBUNKALTIM.CO - Mengacu pada penunjukan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Pertamina akan mengelola Blok Mahakam, setelah masa kontrak yang dipegang PT Total Indonesia habis akhir tahun ini.
Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Bambang Manumayoso optimistis Pertamina mampu mengelola blok yang menghasilkan gas sebesar 1,223 juta Standar Kaki Kubik per Hari (MMSCFD) per bulan September 2017 tersebut.
"Tantangan dari Pemerintah, bagaimana alih kelola Pertamina siap tidak. InsyaaAllah, berdasarkan pengalaman, kami bisa dan kami siap mengambil mandat dari Pemerintah," kata Bambang di acara konferensi pers di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2017).
Baca juga:
Bhayangkara FC Juara, Bek Kanan Timnas U-22 Minta Maaf pada Masyarakat Bali
Sissoko Absen, Begini Tanggapan Pelatih Persiba
Derby Terakhir Bagi Persiba, Haryadi Ingin Cetak Kemenangan
Ternyata Ini Dia Momentum Singkat yang Bikin Penentuan Juara Liga 1 Berpolemik Panjang
Begini Tanggapan Sekjen PSSI soal Hukuman untuk Mitra Kukar
Umuh Muchtar Terkena Hukuman Berat dari Komdis PSSI, Begini Reaksi Netizen
Optimisme tersebut mengacu pada kinerja Pertamina yang telah berhasil mengelola blok-blok terminasi seperti blok migas di Pantai Utara Jawa Barat yang produksinya meningkat 12 persen dari 23.1 MBOPD pada tahun 2009 menjadi 40.3 MBOPD.
Saat mengelola blok West Madura Offshore (WMO) dalam empat tahun, Pertamina mampu meningkatkan produksi 14 persen, dari 13.7 MBOPD di tahun 2011 menjadi 20.3 MBOPD.
Pertamina yakin, produksi Blok Mahakam di Kalimantan TImur dapat memberikan kontribusi 24 persen dari total produksi migas nasional.
"Kami optimistis bisa menjaga tingkat produksi di Blok Mahakam. Kami telah melakukan pengeboran 11 sumur di Tunu dan Handil Field, dari 15 sumur yang akan dibor Pertamina hingga tahun 2018," ungkap Bambang.
Untuk pengeboran tersebut, Pertamina menginvestasikan dana 160 juta dolar AS. (Tribunnews.com)