Berita Nasional Terkini
Ini Kalimat Singkat Immanuel Ebenezer yang Buat 'Sultan' Kemenaker Langsung Berikan Motor Ducati
Noel punya cara khusus saat meminta jatah moge kepada anak buahnya dalam kasus dugaan pemerasan pengurusan sertifikat K3
Penulis: Doan Pardede | Editor: Christoper Desmawangga
TRIBUNKALTIM.CO - Mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel rupanya punya cara khusus saat meminta jatah motor gede (moge) kepada anak buahnya dalam kasus dugaan pemerasan pengurusan sertifikat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto mengungkapkan, dengan gaya santai, Noel disebut menanyakan motor apa yang cocok untuk dirinya kepada bawahannya itu.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto, membeberkan percakapan antara Noel (IEG) dengan Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3, Irvian Bobby Mahendro (IBM), yang juga menjadi tersangka dalam kasus ini.
Menurut Setyo, Noel memulai permintaan dengan memuji hobi Irvian.
Baca juga: Kisah Lengkap Hidup Noel, Aktivis 98 yang Sempat Jadi Driver Ojol dan Wamenaker, Kini Kena OTT KPK
"Saat minta motor, IEG [Immanuel Ebenezer] ngomong ke IBM [Irvian Bobby Mahendro], 'saya tahu kamu main motor besar ya. Kalau untuk saya, cocoknya motor apa'," ungkap Setyo Budiyanto menirukan ucapan Noel, Sabtu (23/8/2025).
Mendengar permintaan tersebut, Irvian yang disebut Noel sebagai 'Sultan' karena dianggap punya banyak uang, langsung merealisasikannya.
"Kemudian IBM belikan dan kirim ke rumahnya, 1 Ducati," sambung Setyo seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul KPK Bongkar Cara Wamenaker Noel Minta Ducati ke Anak Buah: Kalau Saya Cocoknya Motor Apa?.
Motor tersebut, yang kemudian disita KPK, adalah Ducati Scrambler Nightshift berwarna biru.
Di situs resminya, motor pabrikan Italia itu diperkirakan bernilai sekitar Rp199 juta.

Sengaja Dibeli Off The Road
KPK menduga ada upaya menyembunyikan kepemilikan motor mewah tersebut.
Setyo menyatakan bahwa motor itu sengaja dibeli dalam kondisi off the road atau tanpa surat-surat resmi seperti BPKB dan STNK.
"[Motor dibeli] Off the road, mungkin dengan maksud menutupi pembeli," kata Setyo.
Fakta ini diperkuat dengan temuan bahwa pelat nomor B 4225 SUQ yang terpasang pada motor tersebut adalah palsu.
Menurut KPK, motor itu dibeli sekitar bulan April namun hingga kini belum diurus surat-suratnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.