Guru Honorer Bakal Diangkat jadi CPNS, DPR RI Sudah Beri Isyarat
ratusan ribu guru yang bakal pensiun dalam jangka waktu lima tahun itu membuat kondisi dunia pendidikan dalam keadaan darurat guru
Baca: Heboh! Didatangi Puluhan Petugas, Diduga Hasil Uji Bakso Malang Positif Daging Tikus
"Guru yang bersertifikasi baru dipenuhi 49 persen artinya lebih 50 persen belum sertifikasi, artinya kalau begitu kita tahu bagaimana mutu pendidikan disini, oleh karena itu sebagai pimpinan kami akan terus mendorong dan menjadi agenda utama yang terus diperjuangkan dengan PGRI," kata Sutan Adil di Kantor Gubernur Babel, Senin (13/11).
Sutan menambahkan, pihaknya juga meminta pemerintah tidak menyamaratakan sertifikasi guru yang sudah tua dengan guru yang masih muda.
"Misalnya yang tua, ya nilainya jangan 80 dong, harus ada regulasi dan kebijakan untuk memberikan ruang kepada guru," ujarnya.
Kendati demikian dirinya mengapresiasi alokasi anggaran pendidikan Pemprov Babel sudah memenuhi alokasi lebih dari 20 persen.
"Babel sudah 27 persen, artinya kesejahteraan guru pun sudah dipikirkan, khususnya untuk peralihan guru yang kewenangannya dialihkan menjadi kewenangan provinsi," pujinya.
Kepala Dinas Pendidikan Babel, M Soleh mengakui guru bersertifikasi di Babel masih rendah.
Hal ini lantaran masih banyak guru yang berstatus honor sehingga sulit untuk mendapatkan sertifikasi.
Soleh menjabarkan guru jenjang SD yang sudah bersertifikasi sebanyak 55,98 persen, Jenjang SMP 38,32 persen, guru SMA baru 34,92 persen, guru SMK baru 29,63 persen dan SLB 27,45 persen.
Usia produktif
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, M Soleh sangat menyambut dorongan Komisi X DPR RI untuk pengangkatan guru honorer.
Pasalnya, guru honorer di Babel saat ini merata di semua jenjang pendidikan.
Babel pun masih kekurangan guru karena tidak ada seleksi CPNS.
Kebutuhan guru juga bertambah karena ada yang pensiun.
"Kebanyakan guru honor masih usia produktif semua, kualifikasi kebanyakan S1, kompetensi yang dimiliki juga sesuai seperti SMK itu kan ada banyak jurusan baru, kita enggak bisa mengangkat karena tidak boleh," kata Soleh, Selasa (14/11).