Kasus Pencabulan Anak Melibatkan Mantan Fasilitator Anak, Istri Walikota Prihatin
KABAR kasus pencabulan anak di bawah umur yang dilakukan pria berinisial P, mantan fasilitator organisasi anak di Kaltim didengar Arita
TRIBUNAKALTIM.CO - KABAR adanya kasus pencabulan anak di bawah umur yang dilakukan pria berinisial P, mantan fasilitator organisasi anak di Kaltim yang ditangkap tim gabungan Polda Kaltim dan Polda DI Yogyakarta, rupanya sudah didengar Arita Rizal Effendi, Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Balikpapan.
Selain mengutarakan keprihatinannya atas kejadian tersebut, Arita juga mengatakan kasus ini menjadi perhatian tersendiri bagi pihaknya dan masyarakat luas untuk tetap waspada dan tidak melihat orang dari satu sisi saja.
"Tentunya kita prihatin ya, dan ini juga jadi perhatian kita semua sebagai orangtuanya tidak semata mata mengandalkan kecerdasan anak itu dari intelektual saja," ujarnya ditemui di sela Pencanangan Kesatuan Gerak PKK-KKBKK-Kesehatan di Klinik Panorama Pertamina, Balikpapan Tengah, Sabtu (18/11).
Baca: Mantan Fasilitator Anak Jadikan Anggotanya Budak Seks, 4 Anak Bawah Umur Jadi Korban
Oleh sebab itu, istri Walikota Balikpapan Rizal Effendi ini mengatakan, P2TP2A dan PKK Kota Balikpapan yang dipimpinnya telah banyak menyosialisasikan ke pelajar, terutama Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga komunitas. "Kami menyosialisasikan tentang pengenalan tubuh dan bagaimana menjaganya dari perilaku yang menjurus ke pelecehan seksual," kata Arita.
Sejauh ini, kata Arita, dirinya tidak menemukan perilaku aneh pada diri P yang sempat ditemuinya beberapa kali di beberapa acara di Balikpapan.
"Saya tidak tahu, setelah keluar dari Balikpapan. Kan kejadian setelah di luar dari Balikpapan seperti apa kondisi lingkungan di luar Balikpapan,"katanya.
Baca: Fakta Mengharukan, Pasukan Pembebasan Merayap Selama 5 Hari sebelum Bebaskan Sandera
"Saya juga jarang ketemu dia (P) kecuali acara biasa. Kan nggak hidup di lingkungan dia ya," tambahnya.
Namun, yang ia tahu, beberapa orang yang diduga memiliki perilaku menyimpang seksual seperti pencabulan anak di bawah umur relatif memiliki beberapa ciri yang lebih ketimbang manusia kebanyakan.
"Relatif pelaku penyimpangan seks lebih baik dari dari manusia biasa. Ada yang kepandaiannya luar biasa dan sosialisasi lebih bagus. Kebanyakan seperti itu,"ujarnya. (*)