Berita Samarinda Terkini

Warga Terdampak Kebakaran di Diponegoro Samarinda Masih Butuh Banyak Bantuan

Ratusan warga terdampak kebakaran di Gang Selamat, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Samarinda

Penulis: Gregorius Agung Salmon | Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.co/Gregorius Agung Salmon
KEBAKARAN DIPONEGORO SAMARINDA - Suasana di tenda darurat BPBD yang jadi posko pengungsian korban kebakaran Jalan P Diponegoro, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (4/10/2025). Hingga hari ini, Sabtu (4/10/2025), korban kebakaran masih memerlukan sederet bantuan termasuk keberadaan dapur umum. (TribunKaltim.co/Gregorius Agung Salmon) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Ratusan warga terdampak kebakaran di Gang Selamat, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, masih sangat membutuhkan bantuan, terutama kebutuhan dasar seperti pakaian, obat-obatan, hingga perlengkapan sekolah.

Kebakaran yang terjadi pada Kamis dini hari (2/10/2025) itu menghanguskan puluhan rumah dan memaksa sekitar 40 kepala keluarga atau 187 jiwa mengungsi.

Saat ini, mereka masih bertahan di tenda pengungsian milik BPBD Kaltim dan sebagian lainnya tinggal sementara di dua musala di sekitar lokasi.

Ketua RT 12 Kelurahan Pelabuhan, Dian Purwijanti, menyebut banyak kebutuhan mendesak yang belum terpenuhi.

Baca juga: Dapur Umum Tagana Samarinda Tambah Operasi 3 Hari demi Korban Kebakaran Gang Selamat

“Anak-anak butuh perlengkapan sekolah, kasur, selimut, peralatan mandi juga masih kurang. Warga berhamburan saat kejadian, jadi banyak yang tak sempat membawa apapun,” ujarnya, Sabtu (4/10/2025).

Dian juga menambahkan bahwa sebanyak 16 pengungsi sudah ditangani tim medis karena mengalami batuk dan demam akibat cuaca serta kondisi pengungsian yang terbuka.

“Tenaga kesehatan sudah datang, ada 16 orang yang berobat hari ini,” katanya.

Salah satu warga terdampak, Arto (41), mengaku kehilangan seluruh isi rumahnya. 

Ia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan tempat tinggal yang layak dalam waktu dekat.

“Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Rumah sudah tinggal puing. Harapannya pemerintah bisa bantu kebutuhan sehari-hari dulu, sebelum kami bisa bekerja dan mencari tempat tinggal baru,” tutur Arto.

Baca juga: Seorang Warga Dipukul saat Melintas di Lokasi Kebakaran di Samarinda Seberang

Ia memperkirakan kerugian yang dialaminya mencapai Rp30 juta hingga Rp50 juta, termasuk barang-barang rumah tangga yang masih dalam cicilan.

“Beberapa barang yang terbakar itu masih cicilan, ada yang sisa tiga bulan belum lunas,” keluhnya.

Kondisi para pengungsi saat ini masih memprihatinkan. Bantuan dari masyarakat dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk membantu mereka kembali bangkit setelah musibah ini. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved