Lestarikan Budaya, Lomba Kukui Meriahkan Ilau Dayak Agabag

Sejumlah lomba bernuansa Dayak Agabag memeriahkan Ilau yang dirangkaikan dengan Musyawarah Besar ke-8 Dayak Agabag.

TRIBUN KALTIM/DOMU D AMBARITA
Ilustrasi - Masyarakat Kampung Apauping, Malinau memainkan musik menyambut rombongan Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Johny L Tobing. 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Sejumlah lomba bernuansa Dayak Agabag memeriahkan Ilau yang dirangkaikan dengan Musyawarah Besar ke-8 Dayak Agabag di Kecamatan Sembakung Atulai, Kabupaten Nunukan.

Ketua Panitia, Danil Palanungan mengatakan, kegiatan ini menampilkan berbagai lomba pagelaran budaya seperti Lomba Kukui orang tua dan tingkat remaja,  Lomba Tarian Gong tingkat orang tua, remaja dan anak-anak, Lomba Agiliyog tingkat dewasa dan Lomba Pidato Bahasa Dayak Agabag tingkat dewasa.

“Ada juga Lomba Menyumpit tingkat dewasa, Lomba Tarian Kreasi Murut tingkat dewasa dan Lomba kontes Putri Dala Onsoi Dayak Agabag,” ujarnya, Minggu (26/11/2017) melalui siaran pers kepada TRIBUNKALTIM.CO.

Baca: Ini Kata Najwa Shihab saat Jadi Pembawa Acara Tempo Media Week 2017

Dia menyebutkan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pembinaan, pengembangan, pemeliharaan, pelestarian budaya adat istiadat Dayak Agabag.

“Ini sebagai bagian salah satu dari banyaknya khasanah kekayaan budaya adat istiadat daerah di Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Nunukan yang merupakan pintu terdepan perbatasan dengan negara tetangga Sabah, Malaysia,” ujarnya.

Kegiatan ini dibuka Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid pada Senin (20/11/2016).

Baca: Senang Jokowi Ngunduh Mantu di Medan, Komunitas Batak Solo Persembahkan Ini

Sejumlah sesepuh masyarakat Dayak hadir memeriahkan acara tersebut seperti sesepuh Dayak Lundayeh, Dayak Kenyah, Dayak Kayan, Dayak Tahol, Dayak Akolor, Dayak Berusu dan Dayak Punan.

Baca: Wow, Agnez Mo Disamakan dengan Justin Bieber, Ini Pesonanya yang Dianggap Media AS Memukau!

Baca: 6 Trik Mudah Membersihkan Jendela jadi Kinclong!

“Hadir juga sesepuh paguyuban baik itu dari sesepuh secara umum dari saudara atau keluarga besar Tidung, Banjar, Jawa, Bugis, Timor, Toraja dan Tionghoa,” ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved