ASN Beli Elpiji 3 Kg, Wabup Berau Ancam Ini: Mau Masuk Surga atau Neraka?

Dalam kesempatan itu, Agus Tantomo menegaskan, ASN tidak layak menggunakan elpiji 3 kilogram yang disubsidi oleh pemerintah.

TRIBUN KALTIM/GEAFRY NECOLSEN
Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo menyerahkan tabung bright gas kepada ASN di lingkungan Pemkab Berau, Rabu (6/12/2107). 

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB  – Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo membuka kegiatan sosialisasi dan pencanagan penggunaan LPG non subsidi Bright Gas, bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), Rabu (6/12/2017) pukul 10.30 wita tadi.

Dalam kesempatan itu, Agus Tantomo menegaskan, ASN tidak layak menggunakan elpiji 3 kilogram yang disubsidi oleh pemerintah.

“LPG 3 kilogram itu khusus bagi masyarakat miskin. Saya yakin tidak ada ASN yang miskin. Kalau ASN tetap membeli gas bersubsidi, itu sama saja kalian memakan hak orang miskin. Dosa ditanggung sendiri,” kata Agus Tantomo disambut gelak tawa para ASN yang mengikuti kegiatan ini.  

Baca: Mengapa Tabung Elpiji Bright Gas Berwarna Pink? Ternyata The Power of Emak-emak. . .

“Ini yang harus dipahami, kita tidak boleh memakai LPG yang disubsidi pemerintah. Klaau ASN tetap membeli, memang tidak akan dipidana, tapi ingat, memakan hak orang miskin itu dosa. Tinggal pilih saja, mau masuk surga atau mau masuk neraka? Kalau mau masuk surga, (orang mampu) jangan beli gas 3 kilogram,” tegasnya.

Baca: Ketua RT/RW Bertepuk Tangan saat Anies Naikkan Dana Operasional dan Tak Perlu Bikin LPJ

Baca: Bayern Sukses Balas Dendam! Inilah Hasil Liga Champions Rabu Dini Hari

Baca: Terungkap. . . Manuskrip Terlarang Berisi Ajaran Rahasia Yesus Ditemukan, Apa Isinya?

Baca: Sidak Jalan Tol Diguyur Hujan Lebat, Mobil Gubernur Kaltim Terpaksa Didorong

Baca: Ogah Dompleng Nama Ayahnya yang Presiden, Inilah Bisnis Anak-anak Jokowi

Baca: Sering Bercinta Bisa Bikin Langsing, Nggak Percaya? Ini Loh Faktanya

Agus menjelaskan, jika pegawai pemerintah ikut membeli gas bersubsidi akan mempengaruhi ketersediaan LPG untuk masyarakat miskin.

“Kalau ASN ikut membeli (gas bersubsidi), warga miskin tidak kebagian, itu sama saja memakan hak orang miskin,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved