Jadi Barang Langka, Warga Berau Berebut Elpiji Melon

Warga pun langsung menyerbu para pengecer yang menjual lepiji, dalam hitungan menit, gas elpiji melon sudah ludes.

TRIBUN KALTIM/GEAFRY NECOLSEN
Warga Kelurahan Karang Ambun, Berau, berebut mendapat elpiji 3 kilogram yang baru tiba di pengecer. 

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Seperti yang telah diprediksi sebelumnya, menjelang Natal dan tahun baru, terjadi kelangkaan elpiji di Kabupaten Berau.

Pantauan Tribun, dalam beberapa pekan terakhir, elpiji sulit ditemukan di pasaran.

Warga pun langsung menyerbu para pengecer yang menjual lepiji, dalam hitungan menit, gas elpiji melon sudah ludes.

Seperti yang tampak di sebuah warung yang juga menjual elpiji secara eceran di Jalan Cempaka III, Kelurahan Karang Ambun, Jumat (8/12/2017) siang tadi.

Baca: ASN Beli Elpiji 3 Kg, Wabup Berau Ancam Ini: Mau Masuk Surga atau Neraka?

Baca: Mengapa Tabung Elpiji Bright Gas Berwarna Pink? Ternyata The Power of Emak-emak. . .

Baca: Cuma Golongan Ini yang Boleh Pakai Elpiji 3 Kg, di Luar Itu? Sadar Diri Ya. . .

Masyarakat langsung berebut mendapat elpiji.

Seorang warga, bernama Slamet mengatakan, beberapa hari terakhir dirinya berkeliling Kota Tanjung Redeb hanya untuk mencari gas elpiji.

“Kebetulan pas lagi jalan-jalan saya ihat orang antre beli elpiji, saya langsung pulang, ambil tabung di rumah dan ikut antrean,” ungkapnya.

Nurjanah, warga lain yang ikut mengantre mengatakan hal yang sama.

“Sudah dua hari ini saya tidak masak, untuk makan anak-anak dan suami saya terpaksa beli makanan di warung,” ungkap ibu dua anak ini.

Dirinya juga sempat menggunakan jasa kurir di media sosial untuk memesan elpiji.

Baca: Oplas 50 Kali Agar Mirip Jolie tapi Justru Kayak Zombie, Gadis Ini Ungkap Fakta Sesungguhnya

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved