Info untuk Backpacker Nih, Pakai Kapal Cepat Ini Cuma 2 Jam Nyebrang dari Banyuwangi-Denpasar
Jika lewat jalur darat, rute itu biasanya ditempuh sekitar lima-enam jam melalui gabungan jalur darat dan penyeberangan dengan kapal feri.
TRIBUNKALTIM.CO, BANYUWANGI - Pengembangan aksesibilitas ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur terus dikembangkan.
Yang terbaru adalah pengoperasian Kapal Cepat Marina Srikandi yang menghubungkan rute Banyuwangi-Denpasar (Bali) dan Lombok yang mulai operasi pada 30 Desember 2017.
Dengan menggunakan kapal ini, wisatawan hanya menempuh 2 jam perjalanan dari Dermaga Kedonganan, Denpasar menuju Dermaga Pantai Boom Banyuwangi.
Jika lewat jalur darat, rute itu biasanya ditempuh sekitar lima-enam jam melalui gabungan jalur darat dan penyeberangan dengan kapal feri.
Baca: Liburan ke Jakarta, Cek 6 Lokasi Kemeriahan Pesta Malam Tahun Baru
Baca: Musim Liburan Masih di Kantor? Ini 4 Cara Agar Produktif. . .
Baca: Masyarakat Kaltim Liburan Naik Pesawat ke Luar Kota, Ini Dampaknya ke Bus
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, kapal cepat ini akan menjadi moda alternatif bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Banyuwangi.
“Dalam konteks pemasaran, kita tidak akan mungkin melepaskan diri dari Bali dan Lombok. Khususnya Bali, ini harus kita manfaatkan karena di sana pasar utama wisatawan mancanegara. Hampir 5 juta turis asing datang ke sana tiap tahun, dan itu sebagian harus kita tarik mampir ke Banyuwangi. Nah kapal cepat ini memudahkan pemasaran Banyuwangi ke para turis yang ada di Bali maupun Lombok,” kata Anas di sela menyambut uji coba rute kapal cepat tersebut.
Baca: Waduh. . . Istri Cantik Wakil Wali Kota Tertangkap Tangan Pesta Narkoba!
Baca: Bayangkan Jika Hanya Sepasang Manusia yang Tersisa di Planet Bumi. . .
Baca: Dulu Mesra Sekarang Lupa, Begini Loh Ngakunya Sunan Kalijaga kepada Jennifer Dunn
Baca: Bakal Hadapi Klub Singapura, Ini Harapan Irfan Bachdim di Liga Champion Asia
Baca: Yenny Wahid Tolak Pinangan Prabowo, Ternyata Ini Alasannya
Direktur Marina Srikandi, Mulyono Sugito saat uji coba pelayaran pertama pada Kamis (28/12/2017) mengatakan, sebagai tahap awal, dibuka satu kali trip Banyuwangi-Bali dengan kapal menginap di Banyuwangi.
“Kita akan buka dua kali trip seiring dengan pertumbuhan pasar ke depan,” ujarnya.
Ia juga mengaku optimis karena kapal tersebut terkoneksi langsung dengan Lombok yang secara otomatis akan meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Banyuwangi juga menjaring wisatawan domestik.
Mulyono menambahkan, kapal cepat ini berkapasitas 145 orang dengan panjang 21,84 meter dan lebar 6,30 meter.

Kapal Marina Srikandi melayani penyeberangan dengan kapal cepat dari Banyuwangi, Denpasar, Bali dan Lombok
Sementara itu Ketua Bidang Promosi dan Pemasaran Luar Negeri, Asosiasi Tour and Travel Indonesia (Asita) Edi Sunyoto yang ikut pada pelayaran pertama Kamis (28/12/21017) mengatakan, kapal cepat tersebut bakal memudahkan akses wisman dari Bali ke Banyuwangi dan sebaliknya.
Selama ini, menurut Edi, Bali telah mengirim limpahan turis tidak kurang dari 10.000 orang per hari ke Lombok.
Dengan potensi wisata yang ada di Banyuwangi dan adanya kapal cepat, dia optimistis, hal yang sama juga bisa terjadi pada Banyuwangi.
“Apalagi nanti ada forum IMF dan World Bank Annual Meeting di Bali pada Oktober tahun ini di mana akan ada 20.000 peserta dari seluruh dunia. Kalau ada seribu saja yang berwisata di Banyuwangi akan sangat baik bagi promosi pariwisata di sini,” ujar Edi. (Kompas.com/Ira Rachmawati)