Kebakaran Klandasan Ulu
Kesulitan Air untuk Padamkan Api, Warga Estafet Gayung dan Ember untuk Ambil Air
Di RT 13, gayung dan ember bersambut inisiatif warga itu panjangnya antreannya sekitar 100 langkah dari titik api.
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Nalendro Priambodo
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Puluhan warga di permukiman padat penduduk di jalan Wiluyo Puspoyudo, Kota Balikpapan yang tak henti-hentinya estafet mengirim ember dan gayung berisi air untuk membantu memadamkan api yang sudah berkobar sekitar empat jam itu.
Di RT 13, gayung dan ember bersambut inisiatif warga itu panjangnya antreannya sekitar 100 langkah dari titik api.
Baca: Cerita Megawati Sempat Pusing Cari Nama Cagub Sumut, Hampir Semua Tersangkut Kasus Korupsi
Baca: Walikota Tinjau Lokasi Kebakaran di Belakang Kantornya, Pemkot Siapkan 4 Tenda di Halaman Pemkot
Baca: Kebakaran Terjadi di Belakang Gedung Pemkot, Angin Berhembus ke Arah Kantor Walikota Balikpapan
Mereka terus meneriakkan 'Air, air, tambah lagi air woy' pada warga lainnya.
Sementara di sumber aliran air, berjejer puluhan tempat penampungan yang kosong dan siap diisi dengan air yang derasnya setara dengan kucuran air rumah tangga.
Baca: Api Berkobar di Permukiman Padat Penduduk, Mobil Pemadam Sulit Jangkau lokasi
Baca: BREAKING NEWS - Asrama Tentara Balikpapan Diamuk Jago Merah, Pasien RS Sampai Diungsikan
Baca: Siasat Paspampres Soeharto Bikin Lampu Lalu Lintas Selalu Hijau, Terbongkar lalu Ini yang Terjadi
Beberapa rumah warga yang keran air tepat di depan rumah jadi semacam pangkalan air pemadam.
Hal ini terpaksa mereka lakukan karena mobil dan selang pemadam kesulitan menjangkau areal kebakaran yang jalan masuknya hanya bisa dilewati dua orang berpapasan itu.
Baca: Rusmadi Wongso Nyatakan Mundur dari Bursa Cagub Kaltim, Ini Pernyataan Rusmadi
Baca: Muara Enggelam, Desa tanpa Daratan yang Punya Benteng Raksasa Mirip Kisah Film Waterworld