Kebakaran Klandasan Ulu

Kesulitan Air untuk Padamkan Api, Warga Estafet Gayung dan Ember untuk Ambil Air

Di RT 13, gayung dan ember bersambut inisiatif warga itu panjangnya antreannya sekitar 100 langkah dari titik api.

Editor: Amalia Husnul A
tribunkaltim.co/nalendro priambodo
Warga estafet bahu membahu menyetorkan ember dan wadah lainnya untuk memadamkan api di permukiman padat penduduk menggunakan air PDAM. Hal ini terpaksa meraka lakukan karena petugas pemadam dan selang tidak mampu menjangkau lokasi, ditambah tidak tersedianya hydrant di lokasi. 

Baca: Walikota Rizal Siap Penuhi Panggilan Polda Kaltim, Catat Jadwal Kedatangannya

Kalaupun tersedia, tiap lima menit semburan air selalu habis.

Akibatnya, petugas terpaksa mengambil air dari hydrant air terdekat di dekat kantor Satpol PP, jalan Jendral Sudirman yang jaraknya sekitar 10 menit berjalan kaki.

Hydrant air yang lokasi berada agak jauh dari lokasi kebakaran
Hydrant air yang lokasi berada agak jauh dari lokasi kebakaran (tribunkaltim.co/nalendro priambodo)

Simon, warga 13 di lokasi kejadian yang hampir empat jam lamanya berdiri memegangi selang air PDAM untuk membantu memadamkan air oleh warga, menyelesalkan ketiadaan hydrant air di dekat permukiman mereka.

"Selama 20 tahun saya di sini, ga ada hydrant dekat permukiman kita. Mudahan Pemkot mikirin buat hydrant di sini,"harap dia.

Baca: 4 Warga Dibekuk saat Pesta Sabu di Lokalisasi, Pelaku Sempat Mau Kabur Lewat Jendela

Baca: Mahasiswa Tagih Janji Penanganan Korupsi di Kejati Kaltim, Ini Jawaban Kajati

Baca: Letjen Edy Rahmayadi Akhirnya Dirotasi dari Jabatan Pangkostrad

Kebakaran masih berlangsung hingga Jumat dini hari (5/1/2018) pukul 03.51, beberapa kali terdengar suara ledakan yang diduga berasal dari tabung gas yang terbakar. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved