Fahri Hamzah Kembali Buka Luka Lama denan PKS, Sebut Manuver Pimpinan Terasa Berlebihan
Melalui akun twitternya @Fahrihamzah Kamis (18/1/2018), sebelumnya ia mengadakan polling kepada netizen sebagai berikut:
TRIBUNKALTIM.CO - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah membuka luka lama terkait pemecatannya oleh DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Melalui akun twitternya @Fahrihamzah Kamis (18/1/2018), sebelumnya ia mengadakan polling kepada netizen sebagai berikut:
@Fahrihamzah: Setuju Gak kalau saya twit soal SEKALI LAGI TENTANG PEMECATAN SAYA DARI SELURUH JENJANG KEANGGOTAAN PKS SEJAK 1 APRIL 2016. ?? (Waktu 3 jam)
Baca: Tak Cuma Materi, Ini yang Dipersiapkan Herjunot Ali untuk Nikahi Kekasih Cantiknya Tatjana Saphira
Karena hasil polling menunjukkan 74% setuju, sesuai janjinya ia lantas mengunggah cuitan luka lamanya.
@Fahrihamzah: Baiklah, hasil poling setuju (74%) saya sampaikan kembali catatan...sebab belakangan ini manuver pimpinan PKS terasa berlebihan. Tentu saya harus menjelaskan kepada publik dan kepada #KaderPKS yang saya cintai. Saya merasa perlu mereka juga tahu.
Saya akan menyampaikan sesuatu yang sebetulnya tak lagi ingin saya sampaikan sebab sebagian publik sudah tahu. Sudah terlalu panjang cerita pemecatan saya dari seluruh jenjang keanggotaan PKS setelah lebih dari 20 tahun lebih saya menjadi #KaderPKS dari bawah.
Baca: Sahabat Jadi Pacar, Baru 3 Hari Cowok Ini Pilih Putus, Berikut Penuturannya soal Sosok Marion Jola
Ini juga penting bagi #KaderPKS agar tetap punya kebanggaan, harga diri dan keberanian untuk menjadi diri sendiri. Juga membiasakan diri mereka untuk mengerti batas hak dan kewajiban sebagai manusia, warga negara dan kader partai.
Sungguh jahat narasi #DiaBukanSiapa2 yang dikembangkan oleh segelintir juru bicara PKS belakangan ini. Hal itu membuat kita hilang dalam perasaan minder dan merasa bukan siapa2. Padahal perasaan itu hanya boleh di depan Allah Tuhan yg maka segalanya.
Bagaimana mungkin #KaderPKS bisa menjadi sumber keberanian dan pencerahan apabila setiap hari mereka didoktrin bahwa kalian bukan siapa2 dan Qiyadah adalah segala2nya yang dianggap mustahil melakukan kesalahan? Ini bukan dari ajaran agama. Ini bahaya.
Begitulah pengalaman saya,
Pengabdian dan tarbiyah yang saya ikuti lebih dari setengah umur saya Tiba2 tidak diakui jangankan dihargai. Bahkan sekarang dikembangkan cerita seolah saya orang asing sehingga layak dipecat dari seluruh jejak yg ada.
Padahal, SAYA juga merupakan deklarator PK (Partai Keadilan) sejak 1998 pasca kejatuhan rezim orde baru. Menjadi deklarator dan pengurus sejak itu, nyaris tanpa jeda. ALHAMDULILLAH tak pernah ada masalah...tak pernah ada cacat dan cela.
Saya sering mengulang ulang bahwa saya tidak pernah melanggar norma dan aturan partai, saya juga tak punya masalah moral, saya tak pernah korupsi anggaran publik dan makan uang partai. Saya tidak pernah dihukum sekalipun sebelumnya. ALHAMDULILLAH.
Sekali lagi, saya ulang ini bukan untuk bangga2 apalagi minta dipuja. Saya hanya menjelaskan fakta yg membuat kita harus terus berkaca tentang kelemahan kita. Kita harus terbuka bahwa kita memang ada masalah. Jangan terus memuji pimpinan seolah tidak mungkin salah.