Pembangunan Kilang Bontang Dimulai 2020, Pertamina Gandeng Konsorsium Asal Oman dan Jepang

Dengan demikian saham mayoritas akan dikuasi oleh konsorsium. ‎PT Pertamina mendapat kuota 10 persen dari saham tersebut.

TRIBUN KALTIM / UDIN DOHANG
(Dari Kanan) Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina, Ardhy N Mokobombang, ‎Walikota Neni dan Ketua TP4D Kejagung, Happy Hadiastuti, menyampaikan rencana pembangunan kilang minyak Bontang, di Pendopo Walikota, Kamis (1/2) 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Udin Dohang

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Megaproyek pembangunan pengolahan kilang minyak baru (Grass Root Refinery/GRR) di Bontang, ditargetkan mulai berjalan tahun 2020 mendatang.

Saat ini PT Pertamina (Persero) sedang menyiapkan Framework Agreement (FA) dengan perusahaan konsorsium asal Oman dan Jepang yang akan mendanai pembangunan kilang Bontang senilai Rp 130 triliun.

Informasi ini disampaikan oleh Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina, Ardhy N Mokobombang, saat menggelar audiensi Walikota Bontang, Neni Moerniaeni dan jajarannya di pendopo Rujab Walikota, jalan Awang Long, Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara, Kamis (1/2/2018).

Baca juga:

Satu-satunya Wakil Kalimantan, Ini Daftar 25 Pemain Mitra Kukar untuk 8 Besar Piala Presiden 2018

Geliat Prostitusi di Alexis Disinyalir Kembali Berdenyut, Begini Sikap Sandiaga

Beredar Foto Penampakan Terakhir Mark Salling 'Glee' Sebelum Tewas Gantung Diri

"Kami sampaikan bahwa Kesultanan Oman memberikan support pembiayaan project kilang Bontang, sedangkan untuk operator nantinya dari Jepang,” ujar Ardhy Mokobombang dihadapan pejabat Pemkot Bontang. 

Ia menjelaskan, secara lisan kesepakatan FA dengan konsorsium asal Oman, yakni‎ Overseas Oil and Gas LLC (OOG) dan perusahaan trading asal Jepang Cosmo Oil International Pte Ltd (COI), sudah diputuskan.

Dijadwalkan dalam seminggu kedepan, akan dilakukan penandatanganan FA. Seluruh biaya pembangunan akan dibebankan kepada pihak konsorsium. 

Dengan demikian saham mayoritas akan dikuasi oleh konsorsium. ‎PT Pertamina mendapat kuota 10 persen dari saham tersebut.

"Walau pun saham PT Pertamina hanya 10 persen,  kita tetap memiliki otoritas untuk mengontrol bisnis dari kilang ini," katanya.

Ia menuturkan, marketing di dalam negeri nantinya akan dikuasakan sepenuhnya oleh Pertamina.

Sedangkan untuk marketing luar nantinya dikuasakan ke COI. Untuk bahan baku nantinya akan dipasok dari negara-negara di Timur Tengah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved