Gunakan Jarum Suntik Tunggal, Dokter Palsu di India Diduga Menginfeksi HIV kepada Puluhan Warga
Praktik dokter abal-abal alias dokter palsu (dokteroid), menyebabakan puluhan warga di Idia Utara terinfeksi HIV, suntik gaunakan jarum tunggal.
NEW DELHI, TRIBUN - Setidaknya sepuluh orang dari 38 pasien dinyatakan positif tertular HIV (human immunodeficiency virus), akibat praktik dokter palsu (dokteroid) melakukan praktik penyuntikan menggunakan jarum tunggal secara bergantian. Persitiwa ini terjadi di desa Chakmirpur, semua warga yang melakukan tes HIV positif telah dirujuk ke pusat Terapi Anti-Retroviral (ART) di Kanpur, India utara.
Setidaknya setahun terakhir ini, pria bernama Rajesh Yadav melakukan praktek pengobatan dari rumah ke rumah desa-desa wilayah Unnao, dengan janji obtanya mujarab dan ajaib -sekali suntik hanya dengan Rs 10. Yadav memberikan layanana suntik ini setidaknya 50 orang sehari menggunakan jarum suntik yang sama, jarum itu cuma dicuci dengan air sebelum menyuntikkan pasien berikutnya.

Baca: Duh, Pak Guru Pengidap HIV Tega Lakukan Hal Tak Senonoh terhadap Puluhan Anak-anak
Baca: Banyak Warung Remang-remang di Pemaluan dan Maridan, Desa di Penajam Ini Rawan HIV!
Baca: Waspada, Tren HIV di Penajam Meningkat, 11 Orang Meninggal Dunia!
Warga di Bangarmau menyakai praktik pengobatan ini, alasannya warga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan lebih murah daripada obat pemerintah, namun departemen kesehatan kabupaten setempat praktik Yades itu palsu.
Ratusan pasien di sekitar Kota Unnao di India melakukan praktik penyuntikan dari rumah ke rumah sekitar setahun terakhir, dia menawarkan "pengobatan ajaib" sekali suntik cuma 10 rupee India atau $ 0,16 (sekitar Rp 2000) .
Sebuah penyelidikan baru-baru ini menyimpulkan bahwa setidaknya 33 penduduk di desa-desa ini mengidap HIV positif dan petugas meyakini itu akibat suntikan Yadav yang menggunakan jarum suntik yang sama menyebabkan lonjakan infeksi selama 10 bulan terakhir. Semua warga yang melakukan tes HIV positif telah dirujuk ke pusat Terapi Anti-Retroviral (ART) di Kanpur.
Kepala Petugas Medis Unnao (SPO), SP Chaudhary mengatakan kepada The Indian Express bahwa 33 kasus HIV positif diidentifikasi di tiga kamp kesehatan yang diadakan pada tanggal 24, 25 dan 26 Januari di Premganj, Chakmirpur dan Kirwidiyapur.

Baca: Saking Bahayanya, Dokter Ini Sebut LGBT Predator. Jangan Salah, Ada yang Aktivis LSM Anti-HIV
Baca: Ratusan Pelajar Ikuti Seminar Interaktif Bahaya Narkoba dan HIV-AIDS
Baca: Pengidap HIV/AIDS Indonesia Kalahkah Thailand, Dokter Boyke: Ini Ancaman Serius bagi Indonesia
Sebanyak 566 orang diuji di kamp-kamp tersebut, dan menurut Chaudhary, ada 46 kasus HIV dilaporkan terjadi di wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir. kasus ini mulai terendus 31 Januari oleh Dr Pramod Kumar Dohrey, Inspektur Medis Pusat Kesehatan Masyarakat Bangarmau. Sejauh ini Yadav belum ditangkap.
Dohrey mengatakan bahwa lonjakan infeksi HIV dilaporkan terjadi di daerah Bangarmau tahun lalu terjadi di daerah Premganj, 23 November 2017. Kemudian, 13 dari 100 penduduk desa mengetes HIV positif yang menyebabkan pemerintah kabupaten membentuk sebuah komite dua anggota pada tanggal 1 Desember 2017 untuk menyelidiki lonjakan tersebut.
Menteri Kesehatan Uttar Pradesh Sidharth Nath Singh, Selasa (6/2) mengatakan: "Terkadang ada supir truk, yang bertindak sebagai pembawa virus. Kami juga melakukan latihan pemetaan dan memastikan perlakuan mereka seiring dengan kesadaran. Sejauh ada kasus praktik suntikan tanpa izin, ini harus diambil tindakan tegas kepada para pelaku."
