Dokter Forensik Jerman Ingatkan Tiap Tahun 100 Orang Tewas akibat Marturbasi

Dr Harald Voss, ahli foresnik Jerman mengingatkan bahwa setiap tahun setidaknya ada 100 orang tewas akibat melakukan masturbasi risiko tinggi.

© Ivan Maximov / Getty Images
Ilustrasi 

TRIBUNKALTIM.CO - Masturbasi berisiko membunuh 80 sampai 100 orang Jerman setahun, demikian pernyataan seorang dokter Harald Voss dari Brandenburg, yang sedang menyoroti kasus keamatian yang tidak dapat diprediksi dan sering kali tidak diketahui.

Dr Harald Voss memperkirakan bahwa satu sampai dua orang per satu juta penduduk terbunuh oleh teknik masturbasi berisiko setiap tahunnya.

Semuanya ini terjadi saat mencari pengalaman semakin tinggi dalam mencari kepuasa seksual.

Baca: Nah Lho, Tersangka Video Mesum Bocah Vs Tante Melahirkan di Penjara, Ini Permintaan Keluarga

Baca: Momen Moeldoko Bangkit dari Kursi Cecar Zaadit Taqwa di Mata Najwa, Ini Balasannya!

Baca: Gadis Iran Mengaku 50 Kali Operasi Plastik agar Wajahnya Mirip Angelina Jolie, Ternyata Bohongan!

Dia menambahkan penyebab kematian masturbasi paling umum, misalnya menggunakan sengatan listrik.

Namun dia mengaku sulit untuk mendapatkan data yang benar-benar akurat tentang berapa banyak orang yang merenggang nyawa menggunakan cara ini karena sejumlah alasan.

Kerabat atau keluarga yang menemukan korban lebih memilih bersikap kompromi sebagai akibat dari kematian dini, terkadang dapat menghilangkan bukti karena malu, dokter forensik berusia 59 tahun itu menjelaskan.

Ilustrasi
Ilustrasi (© Ivan Maximov / Getty Images )

Baca: Cara Mudah Ini Bisa Kenali Wanita dan Pria Sering Masturbasi, Adakah Tanda Ini Pada Temanmu?

Baca: Baru Tahu Nih, Ternyata Masturbasi Saat Menstruasi Banyak Keuntungannya Loh. . .

Baca: Terungkap. . . Masturbasi Penting untuk Wanita, Ini 6 Manfaatnya!

"Jumlah kasus yang tidak dilaporkan sangat tinggi, yang merupakan kasus yang sangat jarang terjadi dalam pengobatan forensik," kata Voss kepada Bild, yang mengaku hanya melihat lima kasus selama karirnya selama lebih dari 30 tahun sebagai dokter forensik.

Selain itu, jika polisi menemukan penyebab kematiannya secara tidak disengaja, misalnya korban telanjang, juga ada materi pornografi, tidak ada surat perpisahan yang ditinggalkan, ada cermin di dekatnya dan juga tanda kirim-kisah lainnya, mayat tidak masuk untuk forensik.

Risiko yang diremehkan, memperingatkan Voss, saat pelaku jatuh akibat tidak sadar terjadi lebih cepat daripada orang berpikir: "Misalnya, arteri karotid terjepit, dibutuhkan waktu maksimal 30 detik."

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved