Penjarah Telur Penyu di Kepulauan Derawan Ancam Petugas, Bukan Kali Pertama
"Bukan yang pertama. Rasanya 2012 lalu juga pernah seperti ini," kata Kepala BKSDA Kaltim, Sunandar Trigunajasa, Sabtu (10/2/2018) malam.
Penulis: Rafan Dwinanto |
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Penjarahan telur penyu disertai pengancaman kepada petugas, di Pulau Sangalaki, Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, bukan yang pertama kali terjadi.
Diketahui, petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Berau yang bertugas di Pulau Sangalaki kembali mendapat ancaman dari beberapa warga, yang ingin mengambil telur penyu.
"Bukan yang pertama. Rasanya 2012 lalu juga pernah seperti ini," kata Kepala BKSDA Kaltim, Sunandar Trigunajasa, Sabtu (10/2/2018) malam.
Meski sudah berulang, BKSDA tak ingin buru-buru mengambil langkah. Sunandar mengaku lebih mengedepankan cara persuasif untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Baca juga:
Jelang Laga Kontra PSMS Medan, Marko Simic Tunjukkan Semangat Sang Juara
Wah, Pantas Saja Anji Tolak Endorse Online Shop, Ternyata Diminta Iklankan Barang Beginian!
Baru Bergabung di Gojek, Abang Driver Tertipu 'Pengoder Dzalim' hingga Rugi Rp 180 Ribu
"Dulu dengan persuasif, pelan-pelan dijelaskan masyarakat akhirnya mengerti. Nah, ini kenapa kok mulai lagi," katanya.
Sunandar juga mengaku sangat mengutamakan keselamatan jiwa anggotanya yang bertugas di Pulau Sangalaki.
"Ya kita selesaikan baik-baik. Keselamatan jiwa yang utama. Karena kita kan tinggal di pulau," katanya lagi.
Baca: Telur Penyu di Kepulauan Derawan Terus Dijarah, Ini Sikap Balai Gakkum KLHK Kalimantan
BKSDA, kata Sunandar, juga sudah berkoordinasi dengan Polres Berau dan Balai Penegakan Hukum (Gakum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Makanya kita turun ke lapangan nanti untuk menyelidiki duduk persoalan ini. Sekaligus mencari jalan keluarnya," kata Sunandar.