Awal 2018, Kekerasan Terhadap Anak di Bawah Umur Meningkat, Pelakunya Orang Terdekat!
Aksi kekerasan maupun pelecehan seksual terhadap anak, masih marak terjadi di Samarinda pada awal 2018 ini.
Penulis: Christoper Desmawangga |
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Aksi kekerasan maupun pelecehan seksual terhadap anak, masih marak terjadi di Samarinda pada awal 2018 ini.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Harian KPAI Samarinda, Adji Suwignyo.
Dia menjelaskan, kasus kekerasan maupun pelecehan seksual, yang korbannya maupun pelakunya anak di bawah umur, cenderung mengalami peningkatan.
Tercatat, dari Januari hingga awa Februari ini, telah terdapat sekitar 15 anak yang dalam pembinaanya terkait dengan kasus tersebut.
Baca: Pemkot Tangerang Siapkan Kuburan Massal untuk Puluhan Korban Kecelakaan Tanjakan Emen
"Masih tinggi dan cenderung meningkat, bahkan di awal tahun ini, pelaku nya malah orang terdekat korban, keluarga, termasuk orangtua sendiri," ucapnya, Minggu (11/2/2018).
Lanjut dia menjelaskan, kasus yang terbaru pihaknya tangani yakni, kasus tewasnya anak berusia sembilan bulan, yang diduga dibunuh oleh orangtuanya.
Kasus itu pun menjadi perhatian pihaknya diawal tahun ini.
Baca: Atletico Menang Tipis, Madrid Dapat Hasil Telak, Inilah Hasil Liga Spanyol
Bahkan, pihaknya tetap melakukan pemantauan terhadap jalannya kasus tersebut.
Selain itu, kasus anak di bawah umur yang menjadi mucikari bagi teman-temannya, yang menawarkan layanan prostitusi dengan media sosial.
"Kalau ada kasus yang melibatkan anak, kami akan turun dengan melakukan pendalaman hingga ke keluarganya, pasti ada hal yang melatarbelakangi, hingga anak jadi pelaku," ucapnya.
Baca: Ngamuk Saat Pelantikan, Mendagri Minta Gubernur Panggil Wakil Bupati Morowali
Umumnya, dia menilai faktor penyebab anak jadi korban maupun pelaku, karena persoalan perekonomian.