Pilgub Kaltim 2018
Tolak Politik Uang dan Kampanye Kotor Saat Pilgub, Puluhan Orang di Balikpapan Lakukan Deklarasi
politik uang sangat akut menjangkit dalam praktek politik. Politik uang memperburuk proses demokrasi, menghancurkan tatanan politik yang mapan
Penulis: Budi Susilo | Editor: Januar Alamijaya
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Balikpapan selenggarakan deklarasi anti politik uang dan kampanye kotor yang mengumbar isu suku agama dan ras (Sara).
Acara ini dihadiri puluhan orang dari berbagai latar belakang sosial berbeda, di antaranya ada politisi, mahasiswa, lembaga sosial masyarakat dan pemerintah kota.
Pelaksanaan deklarasi berlangsung sekitar pukul 08.50 Wita di Hotel Grand Senyiur Kota Balikpapan pada Rabu (14/2/2018).
Baca: Maia Estianty Shock Lihat Kevin Tersingkir dari Indonesian Idol, Langsung Tulis Status Menyedihkan
Kegiatan tersebut dikomandani langsung Ketua Panwaslu Balikpapan, Ahmadi Azis yang saat itu mengenakan kaos hitam bertuliskan tolak money politik.
Sementara dari unsur pemerintah kota diwakili Bahri, Asisten Bidang Pemerintahan Sekretariat Pemkot Balikpapan. Walikota berhalangan hadir karena meresmikan pelabuhan depo kontainer di Kariangau.
Tema yang diangkat acara seremonial ini Tolak dan Lawan Money Politic dan Politisasi Isu Suku Agama Ras dalam pemilihan kepala daerah Kalimantan Timur tahun 2018.
Baca: Pesta 10 Hari Berderet Artis Papan Atas, Siapa Sangka Menantu Bos Tambang Ini Sudah Hamil Duluan
Kegiatan ini tidak hanya di langsungkan di Kota Balikpapan, namun digelar secara serentak seluruh Indonesia yang selenggarakan pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Kata Ahmadi, politik uang sangat akut menjangkit dalam praktek politik. Politik uang memperburuk proses demokrasi, menghancurkan tatanan politik yang mapan.
Kasus mencuat di media massa, banyak kepala daerah tertangkap basah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau menjadi tersangka pidana korupsi. Ini tidak terlepas dari perilaku politik uang. Karena itu perlu dicegah sejak dini.
Baca: Orangtua Murid Hantam Guru Pakai Kaki Meja, Gara-gara tak Terima Anaknya Dapat Teguran
"Politik yang jangan sampai mewabah pada paslon di Pilkada Kaltim. Parpol pengusung dan masyarakat harus bertekad tolak," katanya.
Termasuk cara kampanye yang mengumbar isu-isu yang sangat sensitif, melakukan serangan tiada manfaat dan benar. Cara kampanye berbau suku agama dan ras (Sara) semakin memperkeruh, menambah persoalan daerah.
Baca: Pilih Ikuti Jejak Kakaknya, Luca Marini Adik Valentino Rossi Ternyata Sempat Dilarang Keras Ibunda
"Isu Sara memperpecah persatuan. Isu sara harus digaungkan paslon dan parpol pengusung. Pilkada jadi damai tertib aman," ungkapnya.