Tarif Parkir Pelabuhan Semayang Selangit, Warga Pilih Taruh Motor di Tepi Jalan
Beberapa angkot dan kendaraan roda 4 juga tak mau ketinggalan parkir di tepi jalan, kendati tak sebanyak motor.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tak jauh dari pintu masuk Pelabuhan Semayang Balikpapan, sekitar 70 meter menuju kawasan Kota Balikpapan tampak puluhan kendaraan bermotor berjejer rapi di kiri jalan.
Beberapa angkot dan kendaraan roda 4 juga tak mau ketinggalan parkir di tepi jalan, kendati tak sebanyak motor.
Dari pengamatan Tribunkaltim.co, di antara puluhan motor yang berjejer tersebut terpampang spanduk putih kepolisian.
Spanduk tersebut ditujukan kepada pemilik kendaraan.
'DEMI KEAMANAN DAN KETERTIBAN, AGAR ANDA MEMARKIR KENDARAANNYA DI AREA PARKIR DERAMAGA ATAU TERMINAL PENUMPANG. DI SEPANJANG JALAN INI RAWAN CURANMOR DAN LAKALANTAS. TERIMAKASIH' Begitulah bunyi Baner ukuran 1,5 x 2 meter yang terpampang di belakang kendaraan roda 2 yang parkir di tepi jalan.
Nur, pedagang minuman dan makanan ringan saat ditemui Tribunkaltim.co mengatakan, puluhan motor yang parkir di tepi jalan tersebut sebagian besar milik orang-orang seberang (PPU).
"Orang Batu Kajang semua itu, pak," tutur perempuan berhijab pink tersebut.
Biasanya para pengendara itu parkir di dermaga, namun belakangan ini sudah tak diperbolehkan petugas di sana.
Bahkan area masuk dermaga di penuhi balok penghalang berwarna hitam dan kuning sekarang.
"Padahal di sini memang sering, curanmor. Tapi tetap saja mereka nekat parkir di sana," ujarnya.
Tribunkaltim.co berkesempatan mewawancarai seorang warga PPU yang memarkir kendaraannya di tepi Jalan Yos Sudarso kawasan Pelabuhan, namanya Rizky.
Menggendong tas, pemuda tersebut baru saja keluar dari dermaga Jetty Chevron.
Belakangan diketahui, ia merupakan mahasiswa salah satu perguruan tinggi di kota minyak.
Di depan sepeda motornya, kepada Tribunkaltim.co, ia mengaku biasa memarkir kendaraannya di tepi jalan.