Libatkan Swasta Kelola Hotel Royal Suite, bisa Raih Miliaran Rupiah

Pemprov Kaltim menjadi penyedia lahan untuk hotel yang berada di bilangan Jalan Syarifuddin Yoes, Balikpapan ini.

Penulis: Budi Susilo | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM/BUDI SUSILO
Suasana Hotel Royal Suite Kota Balikpapan di Jalan Syarifuddin Yoes pada Selasa (27/2/2018) siang. 

BALIKPAPAN, TRIBUN -Sama-sama berfungsi untuk menginap, dua aset Pemprov di Balikpapan ini punya nasib beda. Yang satu, yakni Gedung Wisma Tamu Kaltim atau Wisma 'Pancur' dibiarkan kosong. Satunya lagi, Hotel Royal Suite malah mencatatkan penghasilan hingga miliaran rupiah.

Hotel yang berada di bilangan Jalan Syarifuddin Yoes, Balikpapan ini secara kepemilikan saham ada dua cabang. Pertama dipegang swasta berbendera PT Timur Borneo Indonesia dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur selaku penyedia lahan.

Lokasinya memang cukup strategis, jarak dengan lokasi Bandara Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Kota Balikpapan sekitar setengah kilometer. Hotel berbintang tiga ini selalu berusaha untuk terus tingkatkan laba keuntungan berharap bisa juga memberikan kontribusi bagi pendapatan asli daerah.

Tribun berkesempatan berbincang dengan Asisten Manager Hotel Royal Suite Kota Balikpapan, Hosis. Ia mengatakan, hotel ini di tahun lalu mendapat penghasilan sekitar Rp 3 miliar lebih. "Saya lupa berapa angka persisnya tapi yang pasti sampai miliaran. Ya, sekitar Rp 3 miliar lebih ada lah," ujarnya di sofa empuk putih loby hotel pada Selasa (27/2).

Kata Hosis, dipastikan pendapatan hasil hotel juga akan berkontribusi bagi pendapatan asli daerah. Karena itu, siapa pun dia, yang memakai produk Hotel Royal Suite diibaratkan ikut memberi sumbangsih bagi peningkatan pendapatan daerah.

"Saya tidak tahu berapa persentasenya. Yang tahu itu pejabat pemprov," kata pria yang pernah bekerja di Hotel Grand Tjokro dan Hotel Horison Sagita Balikpapan ini.

Selama ini, ungkapnya, Hotel Royal Suite Balikpapan pangsa pasarnya dari berbagai ragam masyarakat. Walau asetnya juga dimiliki Pemprov Kaltim, bukan berarti konsumen hotel hanya sebatas kalangan pegawai negeri saja.

"Memang ada instruksi dari gubernur semua kegiatan pemprov yang memakai hotel harus Hotel Royal Suite. Tapi konsumen yang umum juga ada yang pakai," tuturnya.

Hotel Royal Suite Kota Balikpapan memiliki 30 kamar. Dari jumlah ini, sebanyak tiga ruangan kamar kelas Royal VIP, sebuah kamar yang paling berkualitas tinggi. Selain kamar, juga terdapat lima ruang pertemuan, private dinning room, dan Khayan Cafe dan Bar. "Sering dipakai untuk pertemuan, bisa buat seminar, buat wedding," ungkap Hosis.

Berdasarkan persentase, okupansi hotel bisa dibilang sangat baik bila dibandingkan dengan hotel-hotel yang lain di Kota Balikpapan. "Hotel kita sering ramai. Selalu Dipakai apalagi kalau ada kegiatan-kegiatan pemprov di Kaltim," kata Hosis.

Catatan Hotel Royal Suite Balikpapan, terukur bahwa okupansi tamu hotel yang memakai rata-rata di atas 50 persen. "Hotel-hotel yang lain paling hanya 50 persen saja. Kami bisa mencapai angka 80 persen dari pangsa pasar konsumen hotel di Balikpapan,'' ungkapnya.

Menghadapai tantangan kedepan, pihaknya akan selalu mencapai target yang maksimal. Dia pun mengaku, dua tahun belakangan tantangan ekonomi dianggap sulit sebab persoalan defisit dan penurunan ekonomi. "Tahun ini sama beratnya tapi kami yakin, optimis bisa lebih bagus dari tahun sebelumnya," ujar Hosis.

Pemetaan prospektif ekonomi, Hosis merasa optimis. Pertumbuhan Balikpapan dan Kaltim ditebak akan naik meski tidak secara signifikan secara maksimal. "Sekarang lagi ada pembangunan kilang minyak berharap ada penyerapan tenaga kerja. Daya beli masyarakat berharap bisa naik," katanya. (ilo)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved