Hari Kedua Pencarian, Tim SAR Gabungan Harap Cuaca Cerah
Tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian terhadap korban tenggelam di sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur.
Penulis: Christoper Desmawangga |
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian terhadap korban tenggelam di sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur.
Dihari kedua pencarian ini, tim SAR memperluas wilayah pencarian, dengan total radius pencarian mencapai 3 Kilometer.
"Ini hari kedua pencarian, belum ada tanda-tanda korban, dan pencarian akan dilakukan selama 7 hari kedepan sesuai dengan standar operasional yang ada," ucap Kepala Unit Siaga SAR Samarinda, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan (Basarnas), Dede Hariana, Kamis (1/3/2018).
Baca: Ogah Kecewa Dua Kali, Rizal Effendi tak Mau Grusa-grusu Langsung Bilang Yes!
Lanjut dia menjelaskan, pencarian hanya dilakukan dengan menyisir diatas permukaan sungai dengan menggunakan ruber boat Basarnas dan speed dari Detasemen B Pelopor Brimob Polda Kaltim.
"Pencarian hanya menyisir dengan speed maupun ruber boat, karena tidak efektif jika pencarian dengan melakukan penyelaman," ungkapnya.
Baca: 2030, Jakarta Akan Tenggelam! Ini Video Berisi Fakta-fakta yang Diunggah Najwa Shihab
"Kendala selama pencarian, arus deras, karena Sungai Mahakam ini kita ketahui kan memang deras arusnya, dan kalau hujan pencarian kita hentikan terlebih dahulu, tapi hari ini cerah, semoga cuaca cerah terus sampai korban ditemukan," tambahnya.
Untuk diketahui, korban tenggelam atas nama Helmi alias Nanang (63), yang tenggelam di Sungai Mahakam, pada Selasa (27/2) kemarin, sekitar pukul 19.30 Wita, di perairan jalan Bung Tomo, Samarinda Seberang.
Baca: BREAKING NEWS - Warga Daksa Geger, Seorang Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri!
Dari informasi yang dihimpun, sebelum tenggelam, korban sempat melakukan tawar menawar dengan pengemudi perahu tambangan, guna dapat menyebrang ke Samarinda Seberang dari kawasan pasar Pagi.
Saat di perjalanan, tepatnya di tengah sungai, pengemudi tambangan masih melihat keberadaan korban di kapal.
Baca: BREAKING NEWS - Warga Sangatta Utara Temukan Bayi Laki-laki di Pekarangan Rumah
Namun, saat hendak menepi, korban sudah tidak ada di kapal, hanya terdapat tongkat penopang berkepala naga, dan ponsel. (*)