Piala Gubernur Kaltim
Borneo FC Tak Pernah Tuai Hasil Bagus di Stadion Palaran, Begini Pengakuan Srdan Lopicic
Di balik hasil negatif itu, rupanya Borneo FC menyimpan kisah tersendiri di Stadion Utama Palaran Samarinda, Kalimantan Timur.
Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Cornel Dimas
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Ada fakta menarik di balik kegagalan Borneo FC mempertahankan juara Piala Gubernur Kaltim (PGK) 2018.
Borneo FC harus terhenti di babak semifinal karena kalah dari Sriwijaya FC lewat adu penalti. Sedangkan di perebutan tempat ketiga, Pesut Etam juga tumbang dari Persebaya dengan skor 0-1.
Di balik hasil negatif itu, rupanya Borneo FC menyimpan kisah tersendiri di Stadion Utama Palaran Samarinda, Kalimantan Timur.
Stadion yang dibangun untuk venue utama PON Kaltim 2008 itu bisa dibilang kurang bersahabat dengan Borneo FC.
Baca juga:
Asosiasi Sepakbola Inggris Siapkan Penghormatan untuk Davide Astori di Wembley
Ini Satu-satunya Wakil Kaltim yang Raih Prestasi Membanggakan di PGK 2018
Mahfud MD Dimasakkan Menu Istimewa oleh Istrinya, Langsung Teringat Gus Mus, Netizen pun Bersimpati
Dari 5 laga terakhir yang dimainkan di Stadion Palaran, Borneo FC tak pernah menang dari lawannya di waktu normal (2 X 45 menit). Ini berlangsung sejak pembukaan PGK jilid I tahun 2016 silam.
Saat itu laga Borneo FC hanya meraih hasil imbang tanpa gol di laga pmbuka PGK 2016 kontra Persela Lamongan, di Stadion Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (27/2/2016).
Tren ini berlanjut di babak final PGK 2016. Meski juara dengan mengalahkan Madura United di final, Stadion Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur. Minggu (13/3/2016).
Namun sejatinya Borneo FC dan Madura United bermain imbang 0-0 hingga peluit panjang dibunyikan.
Gol penentu kemenangan Pesut Etam justru baru terjadi di babak perpanjangan waktu.
Menit 97, kapten Borneo FC saat itu, Ponaryo Astaman menjadi penentu kemenangan berkat golnya.