Wah, Dana Desa Ratusan Juta di Kampung Ini Digunakan untuk Kelola Sampah dan Beli Sapi
Fokus memanfaatkan penggunaan dana desa yang turun ke wilayahnya untuk pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan ekonomi
Penulis: Rafan Dwinanto | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUN KALTIM.CO, SAMARINDA - Kebijakan pemanfaatan Dana Desa, yang dilakukan Kampung Sumber Sari, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, patut dicontoh.
Petinggi kampung mengambil langkah jitu. Fokus memanfaatkan penggunaan dana desa yang turun ke wilayahnya untuk pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan ekonomi pedesaan.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pemeritahan Desa dan Kelurahan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa, Riani Tisnadewi, usai melakukan monitoring dan evaluasi penggunaan dana desa di Kabupaten Kukar dan Kubar.
Baca: Ukuran Ayam Negeri Dari Tahun ke Tahun Kian Bertambah Besar, Berbahayakah Jika Dikonsumsi?
"Sekalipun dianggarkan untuk pembangunan fisik, bangunannya diarahkan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi. Sebagai contoh untuk anggaran dana desa 2017 Kampung Sumber Sari, dari sekitar Rp 782.874.000 sebanyak Rp 258.200.000 dialokasikan untuk penyertaan modal Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam)," kata Riani, Jumat (16/3/2018).
Rincian alokasi untuk penyertaan modal awal BUMKam terdiri dari pengelolaan sampah rumah tangga sebesar Rp 50 juta dan pengembangan usaha pengadaan bibit sapi sebanyak 20 ekor Rp 208.200.000.
Selanjutnya untuk pembangunan fisik diantaranya dianggarkan untuk pembangunan kandang sapinya dengan kapasitas untuk 50 ekor sapi dan pembangunan rumah jaga peternakan sapinya.
Baca: Miris, Babak Kedua All England 2018 Telan Banyak Korban Perang Saudara, Indonesia Paling Mengejutkan
“Semuanya mengarah untuk pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi kampung. Untuk pengeloloaan sampah pengembangan penggemukan sapi tentu membuka lapangan pekerjaan dan masyarakat jadi ada penghasilan,” tutur Riani.