Korban Hilang di Sungai Tempadung Belum Ditemukan, Pencarian Diperluas 3 Mil
Nurlaila menjelaskan, untuk pencarian hari kedua ini akan diperluas dan diharapkan korban bisa ditemukan.
Penulis: Samir |
Laporan wartawan Tribunkaltim.co, Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara (PPU) bersama Basarnas dan warga, Senin (19/3/2018) pagi kembali melanjutkan pencarian terhadap Junaidi (28), warga RT 05, Kelurahan Pantai Lango, yang diduga hilang di di laut saat akan ke Sungai Tempadung untuk melihat rakang (alat penangkap kepiting) sekitar pukul 06.00 Wita, Minggu (18/3/2018) kemarin.
Bahkan pencarian hari kedua ini akan diperluas sampai 3 mil dari tempat diduga korban terjatuh.
Kasubdit Peralatan dan Logistik, BPBD PPU, Nurlaila menjelaskan, untuk pencarian hari kedua ini akan diperluas dan diharapkan mayat korban bisa ditemukan.
Baca: 5 Partai Merapat ke Jokowi, Poros Ketiga Bakal Sulit Terwujud, Ini yang Dilakukan PKB
Ia mengatakan, sehari sebelumnya mayat korban sempat terapung namun saat didekati kembali tenggelam.
Ia mengatakan, pencarian akan dilakukan selama tiga hari dan bila belum membuahkan hasil akan kembali diperpanjang lima hari dan kemudian diperpanjang lagi 7 hari.
"Mudah-mudahan hari ini mayat korban sudah ditemukan. Tapi yang jelas pencarian akan dilakukan sampai Tanjung Batu, Balikpapan dan kalau sampai siang akan diputuskan lagi apakah diperluas lagi wilayah pencarian atau tidak," katanya.
Sebelumnya, korban yang berangkat sekitar pukul 06.00 Wita dari rumahnya, namun pukul 08,30 Wita, perahu korban menabrak pantai sebelah Dermaga Kencana Indonesia (DKI) Balikpapan dalam kondisi mesin kapal masih menyala.
Baca: Inspiratif, Satpam Ini Berani Investasi Saham, Hasilnya? Bisa Kuliahkan Sang Adik!
Kasubdit Logistik BPBD PPU, Nurlaila mengatakan, menurut saksi, Amir, pekerja di PT DKI saat ditemukan mesin kapal korban masih menyala namun tidak ditemukan korban.
Setelah itu, saksi kemudian menelpon warga Pantai Lango untuk menyampaikan bila kapal korban berada di perusahaan CPO tersebut.
Untuk itu lanjutnya, pihaknya bersama warga langsung melakukan pencarian.
Baca: Murah dan Bisa Bayar Harian, Keberadaan Guest House Ancam Bisnis Perhotelan?
Nurlaila mengatakan, dari keterangan istri korban, ia diduga jatuh saat mengalami pusing.
"Jadi korban diduga jatuh dari kapal saat pusing. Mungkin korban memang ada penyakit sering pusing," katanya. (*)