Wabah Difteri di Samarinda Berkaitan dengan Masalah Gizi

hingga saat ini, Kota Samarinda masih menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri.

Penulis: Doan E Pardede | Editor: Januar Alamijaya
Tribun Kaltim/Doan Pardede
Menteri Kesehatan Nina Moeloek (dua dari kiri) dalam dialog bersama sejumlah pejabat di Ruang Rembulan RSUD AW Syahranie, Kota Samarinda, Senin (26/3/2018).( 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Stunting dan wabah difteri di Kaltim menjadi dua kasus mengemuka dalam dialog antara sejumlah pejabat di Kaltim dengan Menteri Kesehatan Nina Moeloek di Ruang Rembulan RSUD AW Syahranie, Kota Samarinda, Senin (26/3/2018).

Hadir dalam kesempatan tersebut, antara lain Menteri Kesehatan Nina Moeloek, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Nina Endang Rahayu, Direktur RSUD AW Syahranie Rachim Dinata, dan sejumlah pejabat pusat dan daerah.

Baca: Aksi Wanita Ikut Lomba Makan Ini Cerdik Banget, Hanya 3 Detik Gulali Langsung Ludes!

Rustam, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda menyampaikan bahwa hingga saat ini, Kota Samarinda masih menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri. 

Berdasarkan pengamatan, kata Rustam, wabah difteri yang terjadi di Kota Samarinda ini erat kaitannya dengan masalah gizi.

Baca: Gaji TK2D Belum Terbayar, Baru 17 SKPD Masukkan Data

"Apa yang harus kami lakukan?," tanya Rustam.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved