Breaking News

Dituding Jadi Intelijen Indonesia, Misionaris Muda Ini Tewas Mengenaskan Dikeroyok 23 Warga Papua

Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, jumlah pelakunya ada 23 orang, yakni 19 orang pria dan 4 orang wanita

Kontributor Jayapura, Jhon Roy Purba
Ilustrasi Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar, Asisten Operasional Kapolri Irjen Irawan, dan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI George Enaldus Supit memimpin langsung Operasi Terpadu yang mengevakuasi warga yang diisolasi oleh kelompok kriminal bersenjata di Papua. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAYAPURA - Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh puluhan orang tak dikenal  kembali terjadi di Papua. Kali ini seorang misionaris bernama Berni Fellery Kunu (24) yang menjadi korban.

Pria asal Minahasa itu ditemukan tak bernyawa di pedalaman Kampung Yabasorom, Distrik Pamek, Kabupaten Pegunungan Bintang Papua, Kamis (29/3/2018), saat melakukan pelayanan kesehatan.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal membenarkan adanya kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh puluhan orang.

"Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, jumlah pelakunya ada 23 orang, yakni 19 orang pria dan 4 orang wanita," katanya, Sabtu (31/3/2018) malam.

Kamal menjelaskan sebelum kejadian para pelaku dengan menggunakan benda tumpul dan juga busur panah mendatangi kediaman para misionaris yang dihuni dua rekan korban.

"Jadi mereka bertiga ini adalah petugas kesehatan dari Yayasan Advent, untuk misi kemanusiaan. Saat mereka tiba di Kampung Yabansorom dihadang lalu di interogasi seorang pria yang mengaku sebagai ketua mereka.

Pertanyaannya, apa tujuan mereka datang ke kampung itu. Lalu apakah mereka ada yang bekerja sebagai intelijen Indonesia," kata Kamal.

Di samping itu, lanjut Kamal, pelaku juga menyampaikan bahwa ia adalah Ketua Kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah itu selama 25 tahun.

"Lalu para pelaku menggeledah rumah dan mencari keberadaan korban yang bertepatan berada di sungai, yang berjarak 50 meter dari rumah," paparnya.

Menurut keterangan dua orang saksi yang merupakan rekan korban, kata Kamal, sungai tersebut tidak jauh dari kediaman mereka dan arus air sangat deras sehingga pada saat pembunuhan, mereka tidak mendengar jeritan suara dari korban.

"Para saksi merasa ketakutan, sehingga tidak berani keluar dari rumah tinggal. Pada keesokan harinya saksi mencari korban di sekitar kali dan tidak jauh dari kali ditemukan seperti sebuah kuburan.

Pada saat digali ditemukan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia. Kemudian, para saksi menyampaikan informasi itu ke yayasan untuk di jemput ke Kota Jayapura, menuju ke rumah sakit Bhayangkara Polda Papua,"ujarnya.

Usai di evakusi ke RS Bhayangkara, ungkap Kamal, pihaknya langsung menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga di Manado, Sulawesi Utara. "Sampai sejauh ini, kasus pembunuhan ini masih dalam penyelidikan," lugasnya.

[John Roy Purba]

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Disebut Intelijen, Seorang Misionaris Dibunuh",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved