GNPF Balikpapan Serukan Masyarakat tak Sebarkan Hoax, Ini Pernyataan Selengkapnya

Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Kota Balikpapan menyatakan beberapa sikap terkait perkembangan nasional

Editor: Sumarsono
IST
DEKLARASI - Ketua GNPF Ulama Kota Balikpapan DR Abdul Rais MH mendeklarasikan pernyataan sikap menentang hoax dan ujaran kebencian di media sosial, Kamis (5/4). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Kota Balikpapan menyatakan beberapa sikap terkait perkembangan nasional dan daerah menjelang pelaksanaan Pilkada serentak dan tahun politik 2019.

Ketua GNPF Ulama Kota Balikpapan, Dr Abdul Rais MH mengatakan, pernyataan sikap ini perlu disampaikan kepada masyarakat sebagai bentuk GNPF kesetiaan menjaga kebhinekaan dan keutuhan NKRI.

Ada tiga komitmen atau pernyataan sikap GNPF Ulama Kota Balikpapan, yakni mengajak masyarakat Kaltim agar mendukung pelaksanaan Pilkada 2018 secara damai dengan tidak golput.

Baca: Sertifikat Segelintir Warga Terbit di Atas Tanah Milik Pemkab Nunukan

"Pilihlah calon pemimpin yang memperjuangkan umat dan kesejahteraan masyarakat Kaltim," ujar Abdul Rais, Kamis (5/4).

Kedua, menyerukan kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan berita bohong (hoax) serta ujaran kebencian melalui media sosial, sehingga bisa mengadu domba masyarakat.

"Menyebar hoax dan ujaran kebencian bisa dikenai sanksi hukum. GNPF mendukung aparat hukum untuk menindak oknum masyarakat yang menyebar ujaran kebencian," katanya.

Baca: Jalan Kaki Susuri 21 RT, Safaruddin Disambut Gembira Warga Balikpapan

Pernyataan sikap terakhir, GNPF memegang teguh dan setiap kepada NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila dan UUD 1945.

"Kami sangat menghormati keragaman. Di tahun politik ini jangan sampai kita terpecah belah dengan isu-isu tidak bertanggung jawab," ucap Abdul Rais.

Baca: Warga Sebatik Buronan Kasus Sabu 4 Kilogram Diduga Lari ke Malaysia

Ditambahkan, sejauh ini isu-isu hoax melalui media sosial di Kaltim masih bisa dikendalikan. Masyarakat Kaltim sudah dewasa dan memahami masalah hoax ini, sehingga tidak mau menyebarkan hoax di medsos. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved