Faisal Basri Ungkap Banyaknya Utang Bukan untuk Pembangunan Infrastruktur

Faisal Basri juga membocorkan data terkait penggunaan utang yang ternyata dominan bukan untuk pembangunan infrastruktur.

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
Faisal Basri 

TRIBUNKALTIM.CO - Ekonom senior dari Universitas Indonesia (UI) sekaligus Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri membocorkan data terkait penggunaan utang Indonesia.

Hal ini ia sampaikan di program acara Indonesia Business Forum yang ditayangkan stasiun TVOne dengan judul 'Tembus Rp 4.000 Triliun: Benarkah Indonesia Darurat Utang?', Kamis (5/4/2018).

"Perlu ada pengimbang. Pemerintah kerap membanding-bandingkan Indonesia yang rasio utangnya tiga puluh persen dengan Jepang yang dua ratus persen. Kan dahsyat tuh, (utang) Indonesia terlihat kecil", ujarnya membuka.

Menambahkan, Faisal Basri juga membocorkan data terkait penggunaan utang yang ternyata dominan bukan untuk pembangunan infrastruktur.

"Pertanyaanya, apakah benar penambahan utang itu digunakan sebagian besar untuk infrastruktur?

Khusus untuk pemerintah pusat, ternyata tidak benar.

Nih saya kasih datanya, jadi pengeluaran paling banyak dan yang meningkatnya paling banyak itu belanja barang.

Belanja barang itu tadinya 2014 itu hanya 15% sekarang 25% dari total belanja pemerintah pusat. Itu habis setahun.

Baca juga:

Masih Ingat Arya Permana Si Bocah Obesitas Berbobot 193 Kilogram? Begini Kondisinya Sekarang

Statistik Mentereng, CR7 Sudah Cetak Gol di 45 Kota di Eropa

Tak Ada Uang Kembalian, Driver Ojol Ini Ikhlas Tak Dibayar, Mengapa Berujung Putus Kemitraan?

Jalani Prosesi Wisuda, Polah 2 Wisudawan Ini Malah Mengundang Tawa!

Lalu belanja pegawai, naik dari 2014 20 % sekarang jadi 25%.

Jadi total belanja pemerintah pusat itu naik untuk personel dan material itu dari 35% jadi 50%.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved