Perencanaan Jalur KA Tanjung Selor-Mangkupadi Dilanjutkan

Tuntasnya masterplan dan DED jalur perkeretaapian tersebut diharap makin meningkatkan minat investor untuk menggarapnya.

TRIBUN KALTIM / MUHAMMAD ARFAN
Salah satu ruas jalan bebas hambatan yang menghubungkan Binai-Tanah Kuning diabadikan beberapa waktu lalu. Ruas jalan ini dibangun oleh Pemkab Bulungan. 

Laporan Wartawan Tribun KAltim Muhammad Arfan

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Akses kereta api menuju daerah rencana Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning - Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur Kabupaten Bulungan dalam dua tahun terakhir digarap perencanannya.

Masterplan dan detail enginering design (DED) perkretaapian jalur Tanjung Selor-Binai diklaim sudah diselesaikan Dinas Perhubungan Kalimantan Utara.

Tahun ini masterplan dan DED jalur Binai-Mangkupadi dilanjutkan kembali.

Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Utara Taupan Madjid mengemukakan, instansinya menyiapkan anggaran Rp 1,3 miliar menyusun masterplan dan DED tersebut.

Setelah penyusunan perencanaan jalur perkeretapian yang panjangnya kurang lebih mencapai 75 kilometer itu (Tanjung Selor-Mangkupadi), kemudian akan disodorkan kepada pemerintah pusat.

Taupan mengatakan, pemerintah pusat diharapkan bisa menindaklanjuti proyek pembangunan jalur kereta Api Tanjung Selor-Mangkupadi baik melalui anggaran APBN maupun mencari investor menggarap proyeknya nanti.

Baca juga:

Masih Ingat Arya Permana Si Bocah Obesitas Berbobot 193 Kilogram? Begini Kondisinya Sekarang

Statistik Mentereng, CR7 Sudah Cetak Gol di 45 Kota di Eropa

Tak Ada Uang Kembalian, Driver Ojol Ini Ikhlas Tak Dibayar, Mengapa Berujung Putus Kemitraan?

Jalani Prosesi Wisuda, Polah 2 Wisudawan Ini Malah Mengundang Tawa!

"Karane kalau mengandalkan uang APBD. tentu rasanya terlalu jauh. Tidak akan cukup. Jadi setelah selesai perencanannya semua, kami bawa ke pusat, bahwa ini yang perlu ditindaklajuti," katanya saat dikonfirmasi Minggu (8/4/2018).

Jalur kereta api Tanjung Selor-Mangkupadi ditaksir akan menghabiskan dana Rp 6 sampai Rp 7 triliun.

Kebutuhan itu sudah termasuk untuk membiayai pembebasan lahan dan pembangunan fisik rel. Praktis kebutuhan biayai itu butuh topangan dari APBN dan atau investor.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved