Edisi Cetak Tribun Kaltim
Warga Buka Posko Tuntutan Pemulihan Dampak Tumpahan Minyak, Pertamina Tunggu Hasil Investigasi
Posko ini akan menjangkau seluruh warga yang menjadi korban riil akibat tragedi ini, agar tak ada lagi pembiaran dan pengabaian.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - PT Pertamina (Persero) menyatakan masih menunggu hasil investigasi aparat kepolisian terkait musibah tumpahan minyak di Teluk Balikpapan.
Region Manager Communication & CSR Kalimantan, Yudy Nugraha, mengungkapkan hal tersebut kepada Tribun Kaltim, Minggu (8/4/2018).
“Kami masih menunggu hasil investigasi dari aparat terkait. Sambil menunggu kami sedang memetakan program yang bisa bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak,” ungkap Yudy.
Ia menambahkan, terkait rencana akan adanya gugatan class action dari kelompok warga, pada prinsipnya, Pertamina akan menaati sengketa terkait lingkungan seperti yang sudah diatur dalam aturan yang berlaku.
“Untuk sengketa terkait lingkungan akan di-lead Lingkungan Hidup. Hal tersebut sesuatu yang diatur dalam aturan yang berlaku,” kata Yudy menambahkan.
Kasus ini tengah diinvestigasi oleh Polda Kaltim dan tim dari Direktorat Jenderal Penegakan Hukum, Kementerian Lingkungan Hidup, dan Kehutanan RI.
Baca: Marquez Dilaporkan ke Race Director, Valentino Rossi: di Balapan Ini Dia Sudah Gila, Merusak MotoGP
Yudy juga menjelaskan rembesan minyak mentah yang terjadi di Desa Nenang, Penajam, sudah teratasi sejak Minggu (8/4/2018) pukul 03.00 wita dini hari.
Sejak ditemukan satu titik kebocoran di pipa bawah tanah tersebut Jumat malam, Pertamina mengerahkan tenaga untuk dapat memperbaikinya.
Rembesan ini terjadi saat dilakukan pengalihan penyaluran minyak mentah dari pipa cadangan di Terminal Lawe-lawe ke Kilang Balikpapan setelah patahnya pipa utama.
Yudy menjelaskan kebocoran itu sudah diatasi secara permanen.
"Kami bersyukur titik sudah ditemukan dan ditutup permanen. Meskipun terjadi hujan dan air pasang dalam beberapa hari terakhir, tim kami tetap meneruskan proses penanganan di lokasi.
Baca: Valentino Rossi Berikan Komentar Usai Insiden Dijatuhkan Marc Marquez di GP Argentina
Karena setiap turun hujan atau terjadi pasang, air akan naik sehingga penanganan lebih sulit. Apalagi kondisi lokasinya cukup sulit untuk dijangkau alat berat," kata Yudy
Sebagai antisipasi pertama, oil boom digunakan terutama di Sungai Nenang untuk mencegah menyebarnya rembesan minyak. Selain itu juga dilakukan penyeprotan dispersan di wilayah tersebut.