Kucurkan Dana Rp 6,5 Miliar untuk Tata Kawasan Kumuh
Program ini sudah berjalan sejak tahun 2017 lalu dan akan terus dilaksanakan hingga tidak ada lagi kawasan kumuh.
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Pemkab Berau terus berupaya membenahi sejumlah kawasan kumuh, tidak hanya untuk mempercantik wilayah perkotaan, namun juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Melalui program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh), pemerintah mencoba menata kawasan kumuh.
Salah satunya dengan membangun drainase, untuk mencegah genangan dan banjir.
Program ini dilaksanakan di sejumlah kawasan.
Baca: Rusia Kutuk Serangan Suriah, Dewan Keamanan PBB Tolak Resolusi Itu!
Program ini sudah berjalan sejak tahun 2017 lalu dan akan terus dilaksanakan hingga tidak ada lagi kawasan kumuh di tahun 2021 mendatang.
Hal ini dikemukakan oleh Kepala Dinas Perumahan, Yudi Artangali.
Yudi mengatakan, tahun ini pemerintah pusat diperkirakan akan menganggarkan Rp 4 miliar dan Rp 2,5 miliar dari APBD Berau untuk mengatasi kawasan kumuh di Kabupaten Berau.
“Program kotaku tahun ini masih berlanjut, ada 3 lokasi yang masih terdapat kawasan kumuh, yaitu di Kelurahan Gayam, Kelurahan Bugis dan Karang Ambun dengan total 184 hektare kawasan kumuh, tidak terlalu banyak sebenarnya,” kata Yudi, Minggu (15/4/2018).
Baca: Pengakuan Saksi Mata, Tak Tahan Bau Bangkai, 80 Warga Langsung Naik ke Darat
Tahun 2017 lalu, menurut Yudi Artangali, kawasan kumuh di Kabupaten Berau telah berkurang seluas 60 hektare.
Penanganan kawasan kumuh ini dilakukan dengan cara menata ulang lingkungan sehingga lebih bersih dan rapi.
“Program kami tidak mengarah ke relokasi. Hanya penataan saja untuk menghilangkan kesan kumuh,” jelasnya.
Meski begitu, Yudi mengakui ada kendala yang dihadapi ketika menata kawasan kumuh yang ada di atas Sungai Segah.