Cerita Mahfud MD tentang SBY yang Menangis karena Merasa Dibully Soal Pilkada Tak Langsung

penolakan masyarakat akan Pilkada tidak langsung, atau melalui DPRD sangat massif. wacana serupa kembali berkembang

TRIBUNNEWS/FRANSISKUS ADHIYUDA
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato politik di Kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/1/2018). 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengingatkan kembali masifnya penolakan masyarakat akan Pilkada tidak langsung, atau melalui DPRD pada tahun 2014.

Saat ini, wacana serupa kembali berkembang di DPR. Mahfud menceritakan masifnya penolakan masyarakat itu sampai membuat Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono menangis. SBY dikritik pedas hingga masyarakat mempopulerkan tagar #ShameOnYouSBY dan #WelcomeMrLiar.

“Pak SBY nangis dipesawat, iya karena dibully,” kata Mahfud MD saat membuka acara diskusi di Kantor Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN), Kamis (19/4/2018).

Saat itu, Fraksi Partai Demokrat memilih walk out dalam rapat paripurna pengesahan RUU Pilkada. Akibat keluarnya Partai Demokrat itu, jumlah suara pendukung Pilkada tidak langsung pun langsung kalah dibandingkan Koalisi Merah Putih yang menggolkan Pilkada tak tak langsung.

Masyarakat kecewa dan merasa dibohongi karena Partai Demokrat ketika itu mengaku mendukung pilkada langsung, namun memilih abstain. Nada ketidakpuasan semakin berkembang di media soaial ditujukan kepada SBY.

SBY yang saat itu sedang berada di luar negeri pun langsung memberikan pernyataan lewat Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi. Menurut Mahfud, ketika itu SBY tak akan menandatangani UU Pilkada yang baru disahkan DPR.

Menurut Mahfud, hal itu sama saja dengan meloloskan Pilkada tidak langsung. Pasalnya, 30 hari ejak disahkan, sebuah produk RUU akan secara otomatis menjadi UU. “Saya tidak setuju pilkada melalui DPRD,” katanya.

“Saya lagi yang berteriak, tanda tangan saja nanti bisa terbitkan perppu," ucap Mahfud.

Akhirnya, sesampainya di Jakarta, SBY langsung menggelar jumpa pers. Dia menyatakan akan menandatangani UU Pilkada itu, namun dia juga menerbitkan Perppu untuk meuntuk membatalkan pilkada tidak langsung.

Empat tahun kemudian setelah kegaduhan itu terjadi, sejumlah elite politik di DPR kembali menggulirkan wacana pilkada tidak langsung. Alasannya, pilkada tidak langsung diyakini bisa menekan korupsi calon kepala daerah.

[Reza Jurnaliston]

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Mahfud MD soal Pilkada Tak Langsung yang Buat SBY Menangis",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved