Ini Untungnya Bertransaksi Non-Tunai, Nggak Bakal Dikembalikan Permen Lagi
Asisten II, Setkot Samarinda Endang Liansyah mengatakan, Pemkot Samarinda sangat mendukung transaksi non-tunai.
Penulis: Rafan Dwinanto |
Laporan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUN KALTIM.CO, SAMARINDA - Samarinda Fun Festival 2018, resmi dimulai.
Kegiatan yang bertujuan menyosialisasikan Gerakan Nasional Non Tunai ini berlangsung di Mahakam Lampion Garden (MLG), mulai 20 sampai 22 April.
Dalam sambutannya, Asisten II, Setkot Samarinda Endang Liansyah mengatakan, Pemkot Samarinda sangat mendukung transaksi non-tunai.
Sistem transaksi nontunai, menurut Endang, bisa menghindarkan masyarakat dari pemalsuan uang.
Baca: 1 Kg Sabu Asal Malaysia Gagal Edar di Balikpapan
"Bebas uang palsu. Kemudian juga lebih transparan, dan kita terhindar dari uang kembalian permen. Kan sering tuh kita dapat kembalian permen. Dengan e-money, tidak akan terjadi hal itu," ujar Endang.
Sementara, Kepala Divisi Sistem Pembayaran, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim, I Nyoman Ariawan Atmaja berharap transaksi non tunai semakin dikenal masyarakat Samarinda, yang merupakan Ibu Kota Kaltim.
"Transaksi non tunai ini penting karena aman, cepat, dan transparan. Ini coba terus kita dorong di Samarinda," ujar Nyoman.
Menurut Nyoman, sudah ada beberapa rencana pilot project penerapan GNNT di Samarinda.
Baca: Akses ke Perbatasan dan Proyek Strategis Masih Perlu Ditingkatkan
Transaksi non tunai, lanjut Nyoman, sejatinya juga bisa diterapkan diberbagai kegiatan pemerintah.
Seperti penarikan retribusi dan lainnya.
Dengan demikian, potensi pendapatan daerah akan maksimal lantaran dilakukan secara transparan.
"Kita terus berkoordinasi dengan Pemkot Samarinda. Ada Program Smart city, berupa revitalisasi Citra Niaga dan Konsep Water Front City, yang juga nantinya menggunakan konsep non tunai," katanya lagi.