Malam Ini, Nisfu Syakban, Berikut Amalan dan Niat Puasa Menurut Ustaz Abdul Somad hinga Kiai NU
Ada yang juga riwayat yang mengatakan pada malam Nifsu Syakban, semua amalan manusia dicatat dan dilaporkan ketika bulan Syakban.
TRIBUNKALTIM.CO - Nisfu Syakban atau pertengahan bulan Syakban 2018 akan jatuh pada Selasa (1/5/2018).
Adapun Malam Nisfu Syakban adalah malam Selasa (dimulai sejak maghrib hari Senin, 30 April 2018).
Imam Masjid Al Markaz Al Islami, Dr Muammar Bakrie mengungkapkan pada bulan Syakban, Rasulullah saw banyak menjalani ibadah puasa dari bulan-bulan lainya selain Ramadhan.
"Pada umumnya bulan Syakban memiliki banyak keistimewaan. Seperti yang diriwayatkan Abu Daud yang mengatakan Rasulullah seringkali berpuasa di bulan Syakban.
Bahkan, intensitasnya paling banyak bila dibandingkan bulan-bulan lain selain Ramadhan,"ungkapnya.
Baca: Viral, Pernikahan Live Streaming Briptu Nova dan Briptu Andik, Berikut 5 Fakta Momen Haru Tersebut
Baca: Semarak, Ini Daftar Lengkap Pemenang Indonesian Choice Awards 2018 NET TV, Via Vallen Bikin Gempar
Muammar Bakrie juga menjelaskan tentang Nifsu Syakban yakni pada malam Nifsu Syakban, Allah memerintahkan malaikatnya untuk turun dan melihat hambanya yang bangun pada tengah malam untuk menjalankan shalat malam serta keesokan harinya yang berpuasa.
"Ada yang juga riwayat yang mengatakan pada malam Nifsu Syakban, semua amalan manusia dicatat dan dilaporkan ketika bulan Syakban.
Namun, ada juga riwayat yang mengatakan, semua amalan manusia dilaporkan pada malam lailatul qadar di bulan Ramadhan,"jelasnya.
Namun, ada beberapa ulama yang memberikan kompromi atas kedua riwayat tersebut yakni amalan manusia selama setahunnya dicatat pada Nifsu Syakban dan baru disahkan pada malam Lailatul Qadar.
"Tapi ada juga ulama yang mendaifkan kedua riwayat tersebut karena dianggap lemah. Sehingga tidak membenarkan amalan di dalamnya.
Baca: Hadapi Persiwa, Wanderley Tetap Membawa 18 Pemain
Baca: Virginia Anastasia Masola Terpilih sebagai Juara 1 Miss Internet Indonesia Kaltim
Namun, solusinya yakni selama tak ada larangan untuk berpuasa, tak ada salahnya untuk berpuasa, terlebih jika kita berpuasa kita akan mendapatkan pahala,"kata Dosen Universitas Islam Makassar ini.