Usai Ditabrak Ponton Batu Bara, Pengendara Diminta tak Berhenti di Atas Jembatan Mahakam
mengimbau warga Samarinda agar menghindari penghentian kendaraan diatas jembatan Mahakam.
TRIBUNKALTIM.CO - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Kaltim mengimbau warga Samarinda agar menghindari penghentian kendaraan diatas jembatan Mahakam. Tujuannya, agar tidak menambah beban jembatan pasca ditabrak ponton muatan batubara beberapa hari lalu.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Kaltim, Joko Sutiono mengatakan, sambil menunggu tim ahli jembatan dari Kementerian PUPR melakukan observasi dan kajian teknis, diupayakan tidak ada penghentian kendaraan diatas jembatan.
Baca: Lebih Seribu Buruh di Bulungan Turun ke Jalan Peringati May Day, Ini Poin Tuntutannya
Unntuk sementara ini, kata dia, imbauan dari Kepala Balai Jalan Nasional XII sudah meminta kepada Polresta Samarinda, agar sementara kendaraan berat/besar/bis untuk tidak melintas jembatan Mahakam
"Dan diupayakan jangan ada penghentian kendaraan disepanjang jalan diatan jembatan, untuk memghindari beban mati diatas jembatan," jelas Joko kepada Tribun, Selasa (1/5/2018).
Untuk diketahui, surat dari Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kementerian PUPR bernomor : PW.04.01/Bb12/900 perihal informasi kondisi dan pengaturan lalu lintas di Jembatan Mahakam Samarinda. Surat ditandatangani Kepala BPJN XII Refly Ruddy Tangkere tanggal 30 April 2018 kemarin.
Baca: Kasihan, Begini Sekarang Kondisi Bocah yang Mandi Oli Bekas itu
Sedangkan dari tim ahli jembatan, kata Joko menunggu kedatangan tim ahli jembatan menyelesaikan ambruknya jembatan di Tuban.
"Untuk yang dari tim ahli jembatan Kementerian PUPR Jakarta, seyogyanya kemaren datang. Namun ternyata masih menuntaskan penelitian terhadap jembatan yang ambruk di Tuban," ungkap Joko.(bud)