Liga Indonesia
Usai Dilarang Main dan Denda Rp 75 Juta, Kapten Persib Janji Tetap Kritis ke Wasit
Ia sudah absen ketika Persib menghadapi Persija Jakarta, Borneo FC, Arema Malang, dan Madura United.
TRIBUNKALTIM.CO - Bek Persib Bandung, Supardi Nasir mengaku sangat bahagia bisa kembali memperkuat timnya pada Liga 1 Indonesia 2018.
Seperti diketahui, Supardi dilarang main empat kali karena menanduk wasit.
Ia sudah absen ketika Persib menghadapi Persija Jakarta, Borneo FC, Arema Malang, dan Madura United.
Selain dilarang main empat kali, Supardi juga didenda Rp 75 juta.
"Ya kalau beritanya itu benar, sangat bahagia dan senang sekali. Terus terang ini pengalaman pertama, tidak pernah sebelumnya. Ketika bisa bermain lagi aku sendiri sangat antusias," ujar Supardi, setelah berlatih di Stadion SPOrT Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Kota Bandung, Senin (7/5/2018).
Baca: Setelah #2019GantiPresiden & #DiaSibukKerja, Kini Bergema #2019SoksiTetapJokowi
Baca: Kini Sukses dan Kaya Raya, Siapa Sangka Artis Ini dulu Hidup Susah Sampai Makan Tisu dan Kecap
Dengan terlepasnya sanksi di pertandingan selanjutmya menghadapi Persipura di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Sabtu (12/5/2018), menurut Supardi, bukan berarti dirinya harus main.
"Tapi harus kerja keras lagi, harus nunjukin lagi di latihan untuk main. Harus menujukan baik pemain lokal atau siapapun, itu omongan pelatih," kata Supardi.
Baca: Kabar Gembira, PNS Bakal 3 Kali Gajian Sebelum Lebaran, Ini Rinciannya
Kapten tim Maung Bandung ini mengungkapkan, dengan ucapan pelatih tersebut, memotivasi untuk mengambil tempat, tentu main masih ada waktu untuk persiapan.
"Saya sangat antusias menyambut pertandingan selanjutnya. Saya akan kerja untuk ngambil kesempatan main. Harus nunjukin ke pelatih, saya layak main di situ," kata pemilik nomor 22 di tim Maung Bandung ini.
Baca: Gatot Nurmantyo Optimis Dapat Tiket Pilpres, Akankah Berduet dengan AHY?
Baca: Disuruh Pilih Kuenya Nagita atau Ayu Ting Ting, Raffi Ahmad Malah Jawab Begini
Dengan sanksi tersebut Supardi mengaku, menjadi, pelajaran di manapun harus fight untuk lebih berhati-hati lagi dalam bersikap.
"Mungkin menurut saya hal biasa, tapi mungkin di mata Komdis itu luar biasa, ini pelajaran," kata dia.
Namun, kata Supardi bukan berarti dirinya harus kendor ketika mempertanyakan sesuatu yang terjadi kepada wasit tapi mungkin caranya harus lebih bijak lagi.
Baca: Bayar Rp 1,3 Juta untuk Dekor Nikahan, Keluarga Pengantin Kecewa Lihat Banyak Kejanggalan
Setelah kejadian yang menimpanya, kata Supardi, banyak kejadian pemain antar pemain, pemain dan hakim garis, itulah sepak bola.
"Kita harus lebih bijaksana tapi tidak akan kendor bertanya kepada wasit. Kita akan sama-sama. Kalau tidak, tidak mungkin akan bersikap lain ke tim kita. Ada beberapa tim yang mengalami hal sama," ucapnya. (*)