Menurut Sains Transgender juga Bisa Hamil, Tapi Ini Syaratnya

Tapi di balik kabar hamilnya Lucinta Luna, mungkinkah seorang transgender dari pria menjadi wanita bisa hamil?

(BOLDSKY)
Ilustrasi ibu hamil. 

TRIBUNKALTIM.CO - Setelah membuat publik heboh mengenai isu transgender yang menimpa dirinya, Lucinta Luna malah muncul dengan video dan foto kehamilan.

Dalam sesi foto tersebut, Lucinta memakai pakaian gaun panjang berwarna hijau dan memperlihatkan perutnya yang buncit serta membesar.

Namun, warganet berkomentar bahwa itu hanyalah settingan atau tipuan.

 Tentu karena isu transgender yang menyebutkan bahwa Lucinta dulunya adalah pria.

Baca: Waduh, Ada Penumpang yang Merokok Vape di Toilet Pesawat, Ini Tindakan Awak Batik Air

Namun, Lucinta menyangkalnya dan berkata bahwa dia memang perempuan tulen dan terlahir sudah sebagai perempuan.

Tapi di balik kabar hamilnya Lucinta Luna, mungkinkah seorang transgender dari pria menjadi wanita bisa hamil?

Dikutip dari Independent, sesuai kodratnya, transwomen (transgender pria ke wanita) tidak memiliki rahim.

Ini karena memang anatomi pada tubuh pria tidak dilengkapi dengan rahim.

Baca: Punya Bisnis, Total Seluruh Gaji Karyawan Awkarin Mencapai Rp 97 Juta per Bulan

Menyuntikkan hormon estrogen dan progesteron bisa dilakukan untuk membantu transwomen memiliki bentuk payudara yang membesar, tapi tidak membuat mereka punya rahim.

Jadi, secara alamiah, meski telah mengubah bentuk organ intimnya, transwomen tidak akan bisa hamil karena tidak punya rahim.

Tapi sebuah penelitian lebih lanjut ternyata memungkinkan bagi transwomen untuk melakukan transplantasi rahim.

Dr. Richard Pulson dari American Society for Reproductive Medicine mengatakan bahwa tidak ada alasan anatomi yang menghalangi operasi transplantasi rahim pada transwomen.

Pulson mengatakan bahwa tulang panggul laki-laki dan perempuan memang berbeda.

Baca: Bukan Polisi Biasa, Korps Brimob, Paramiliter Elit dengan Segudang Pengalaman Tempur dan Anti-Teror

Namun, bukan berarti pada laki-laki tidak ada rongga atau ruang untuk menempelkan rahim.

Memang saat ini masih dikaji ulang, tapi kemungkinan transwomen untuk segera memiliki rahim masih terbuka, tentu bukan dalam waktu dekat ini.

Halaman
12
Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved