Tak Disangka, Setelah 5 Tahun Meninggal, Begini Kondisi Makam Uje Sekarang
Lima tahun berlalu, sejak 26 April 2013 Ustaz Jefri Al Bukhori atau yang akrab dipanggil Uje pergi ke peristirahatan terakhirnya.
TRIBUNKALTIM.CO - Kematian mendadak salah seorang ustaz kondang ini bikin masyarakat Indonesia gempar.
Pasalnya dirinya meninggal bukan karena sakit melainkan karena kecelakaan lalu lintas.
Saat meninggal dunia, ribuan orang datang untuk mengiringi kepergian ustaz gaul sekaligus penyanyi tersebut.
Namun ternyata keramaian saat mengiringi pemakaman terus belanjut hingga kini.
Baca: 5 Polisi Gugur, Jokowi Minta Evaluasi Total soal Penjara Teroris
Lima tahun berlalu, sejak 26 April 2013 Ustaz Jefri Al Bukhori atau yang akrab dipanggil Uje pergi ke peristirahatan terakhirnya.
Makam alm Uje yang berada di TPU Pasar Baru Barat (Karet Tengsin) Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang tidak pernah sepi peziarah.
Mulai dari keluarga, kerabat hingga jamaah dari luar kota pun sengaja datang untuk mendoakan ustaz kondang ini.
Baca: Rupiah Melemah, Kaltim Harus Perbanyak Ekspor

Makam Uje tidak sulit untuk ditemukan, sebab sangat jelas satu-satunya yang memakai tenda berwarna putih di Blok A II.
Pusaranya pun berbeda dari yang lainnya, dikeramik hitam dan paling tinggi, yakni mencapai tinggi sekitar 1,5 meter.
Baca: Jika Diusung Partai-partai Ini, Gatot Nurmantyo Potensial Kalahkan Jokowi
"Gampang sih nemunya, kata penjaga di depan, cari aja yang memakai tenda putih dan kuburannya tinggi," ucap seorang peziarah asal Kranggan, Jumat (11/5/2018).
Menyatu dengan makam sang ayah, dua batu nisan terpasang dengan tulisan H Ismail Modal bin H Hasym Modal dan H M Jefri Al Bukhori bin H Ismail Modal.

Di belakang batu nisan juga telah disiapkan beberapa buku yasin untuk memudahkan peziarah mendoakan Uje.
Diketahui, Uje menutup usia karena kecelakaan motor di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan setelah pulang dari ngopi bareng teman-temannya.
Penjaga makam kepercayaan keluarga alm Uje mengatakan, makam tidak pernah sepi meskipun bukan hari libur. Bahkan tidak pernah sekalipun makam terlihat kosong tanpa taburan bunga.
"Ada saja setiap hari yang datang untuk mendoakan ustadz, setiap pagi dan sore saya selalu bersihkan, selalu banyak taburan bunga dari orang-orang yang datang," ucap Idup (48).
"Saya yang dipercaya umi untuk jaga dan bersihkan makam, katanya ngga boleh kotor supaya yang ziarah juga nyaman, harus selalu di lap dan diperhatiin," imbuhnya.
(TribunJakarta)