Kehabisan BBM, 5 Nelayan Asal Filipina Terdampar di Pulau Bunyu

Kelima nelayan ini langsung masuk ke ruang detensi yang ada di Kantor Imigrasi untuk dilakukan proses pemulangan ke negara asalnya.

Penulis: Junisah |
TRIBUN KALTIM/JUNISAH
Lima Nelayan asal Tawi-Tawi Filipina yang terdampar di Pulau Bunyu Kabupaten Bulungan tiba di Kantor Imigrasi Kota Tarakan Provinsi Kaltara, Jumat (19/5/2018). 

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Junisah

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Lagi- lagi ditemukan kembali Warga Negara Asing (WNA) yang terdampar.

Kali ini lima nelayan asal Tawi-Tawi Filipina terdampar di Pulau Bunyu Kabupaten Bulungan.

Lima nelayan ini langsung diserahkan ke Kantor Imigrasi Kota Tarakan, Jumat (19/5/2018).

Kelima nelayan ini langsung masuk ke ruang detensi yang ada di Kantor Imigrasi untuk dilakukan proses pemulangan ke negara asalnya.

Baca: Kasihan, Sudah Bolak-balik ke Makassar Nasib Jemaah dan Mitra ABU Tour Asal Kaltim Belum Jelas

Terkait hal ini,  Kepala Seksi (Kasi) Informasi Sarana Keimigrasian Kantor Imigrasi Kota Tarakan Fuad Azhari mengatakan, kemungkinan kelima WNA Filipina tinggal di ruang detensi selama sebulan.

“Untuk proses pemulangan mereka tentunya memakan waktu dan tidak sebentar. Oleh karena itu mereka tinggal dulu di ruang detensi Kantor Imigrasi Tarakan. Kemungkinan mereka akan tinggal disini selama sebulan,” ucapnya.

Fuad mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Konsulat Filipina untuk melakukan konfirmasi keberadaan lima nelayan Filipina ini.

Baca: Jibom Polda Jatim Ledakkan Benda yang Diduga Bom di Pintu Tol Sidoarjo

“Kita sudah konfirmasi, kalau nantinya benar warga Filipina kita tinggal menunggu terbitnya surat dokumen dari Konsulat Filipina,” katanya.

Fuad mengungkapkan, selama WNA asal Filipina tinggal di ruang detensi Kantor Imigrasi Kota Tarakan, segala kebutuhan mulai dari makan dan minum menjadi tanggung jawab pihaknya.

“Yah akan kita tanggung makan dan minumanya selama tinggal di sini,” ujarnya.  

Awal nelayan ini terdampar, bermula ketika lima nelayan yang satu kampung di Tawi-Tawi ini, Senin (14/5/2018) pukul 09.00 Wita berangkat dari Bonggau Filipina menuju Pulau Stangkai yang juga ada di Filipina dengan menggunakan perahu dompeng.

Baca: BREAKING NEWS - Benda Diduga Bom Ditemukan di Loket Gerbang Tol Sidoarjo

Lima nelayan ini menjual hasil kebunnya ke Pulau Stangkai, berupa pisang dan singkong.

Setelah menjual pisang dan singkong, Selasa (15/5/2018) pukul 19.00 Wita, dari Pulau Stangkai, mereka  pulang lagi ke kampung halamannya di Tawi-Tawi.

Namun dalam perjalanan mereka kehabisan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada saat itu sudah malam, sampai akhirnya perahu yang mereka tumpangi terombang-ambing diperairan laut  hingga, Rabu (16/5/2018)  pukul 06.00 Wita, terdampar di Pulau Bunyu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved