Kehabisan BBM Lima Nelayan Filipina Terdampar di Pulau Bunyu
Senin (14/5/2018) pukul 09.00 berangkat dari Bonggau Filipina menuju Pulau Stangkai di Filipina menggunakan perahu dompeng
Penulis: Junisah | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Lagi-lagi ditemukan warga negara asing (WNA) yang terdampar. Kali ini lima nelayan asal Tawi-Tawi Filipina terdampar di Pulau Bunyu Kabupaten Bulungan . Lima nelayan ini langsung diserahkan ke Kantor Imigrasi Kota Tarakan, Jumat (18/5/2018).
Kelima nelayan ini langsung masuk ke ruang detensi Kantor Imigrasi untuk proses pemulangan ke negara asalnya. Terkait hal ini, Kepala Seksi (Kasi) Informasi Sarana Keimigrasian Kantor Imigrasi Kota Tarakan Fuad Azhari mengatakan, kemungkinan kelima WNA Filipina tinggal di ruang detensi selama sebulan.
"Untuk proses pemulangan mereka tentunya memakan waktu dan tidak sebentar. Oleh karena itu mereka tinggal dulu di ruang detensi Kantor Imigrasi Tarakan. Kemungkinan mereka akan tinggal di sini selama sebulan," ucapnya.
Fuad mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Konsulat Filipina untuk melakukan konfirmasi keberadaan lima nelayan Filipina ini. "Kita sudah konfirmasi, kalau nanti benar warga Filipina kita tinggal menunggu terbitnya surat dokumen dari Konsulat Filipina," katanya.
Fuad mengungkapkan, selama WNA asal Filipina tinggal di ruang detensi Kantor Imigrasi Kota Taraka, segala kebutuhan mulai dari makan dan minum menjadi tanggung jawab Imigrasi. "Yah akan kita tanggung makan dan minumanya selama tinggal di sini," ujarnya.
Para nelayan ini terdampar, bermula ketika lima nelayan yang satu kampung di Tawi-Tawi ini, Senin (14/5/2018) pukul 09.00 berangkat dari Bonggau Filipina menuju Pulau Stangkai yang juga ada di Filipina menggunakan perahu dompeng.
Lima nelayan ini menjual hasil kebunnya ke Pulau Stangkai, berupa pisang dan singkong. Setelah menjual pisang dan singkong, Selasa (15/5/2018) pukul 19.00 Wita, dari Pulau Stangkai, mereka pulang lagi ke kampung halamannya di Tawi-Tawi.
Namun dalam perjalanan mereka kehabisan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada saat itu sudah malam, sampai akhirnya perahu yang mereka tumpangi terombang-ambing di laut hingga, Rabu (16/5/2018) pukul 06.00 Wita, terdampar di Pulau Bunyu.
Di Pulau Bunyu ini, mereka ketemu seorang nelayan bernama Arsyad. Arsyad kemudian memanggil pihak keamanan TNI AL di Pulau Bunyu untuk memberitahukan keberadaan WNA asal Filipina yang terdampar di Pulau Bunyu. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh TNI AL akhirnya lima WNA Filipina itu, Jumat (18/5/2018) diserahkan kepada Kantor Imigrasi Kota Tarakan.(*)