Video Teror Tarakan
Video Berisi Ancaman Akan Lakukan Teror Bikin Geger, Sebut Kota Tarakan, tapi di Manakah Dibuat?
Marsudi mengaku, baru mengetahui keberadaan DW dan AS, setelah mendapatkan telepon dari salah satu anggota kepolisian.
Penulis: tribunkaltim | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - Sebuah video berdurasi 2 menit 50 detik membuat warga Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara geger. Dalam video tersebut terlihat tangan seorang diduga pria tengah memegang pistol jenis revolver.
Selain pistol, ada pula tampak pisau dan buku. Wajahnya memang tak kelihatan hanya suara saja yang terdengar.
Dalam video tersebut jelas, pria tersebut mengatakan akan menebar teror di Kota Tarakan.
Gerak cepat, setelah video tersebut beredar Rabu (16/5/2018) malam, polisi segera memburu pelaku yang bertanggung jawab.
Tidak tanggung-tanggung Densus 88 pun langsung datang dari Jakarta.
Baca: Sebut Bom Surabaya Rekayasa di Status Akun Facebook, PNS Ini Dicopot dari Jabatannya
Baca: Penyuka MotoGP Heboh, Marc Marquez Diisukan Penyuka Sesama Jenis
Baca: Syahrini Kena Getahnya Gara-gara Ariel Putus dengan Sophia Latjuba
Kamis (17/5/2018) dini hari, polisi menciduk seorang pemuda, AS (22).
Ia diamankan tanpa perlawanan di rumah kontrakannya di RT 54, Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.
Kapolres Tarakan AKBP Yudhistira Midyawaman saat dikonfirmasi membenarkan perihal penangkapan AS.
Menurutnya, AS telah dibawa Tim Densus ke Jakarta dengan pesawat Lion Air, Kamis (17/5/2018) pukul 06.00.
Sekitar pukul 10.00 Wita, Kapolres melakukan penggeledahan di rumah kontrakan AS dan membawa sejumlah barang bukti.
Ketua RT 54 Kelurahan Karang Anyar, Marsudi mengungkapkan, selama kontrak di wilayah RT 54, Kelurahan Karang Anyar, DW tidak pernah melapor, sehingga tidak mengetahui keberadaan DW dan AS.
"Pengontrak selama ini tidak pernah melapor, tapi kata mamanya AS, sudah melapor kepada pemilik rumah. Hanya saja, pemilik rumah tidak pernah melapor ke saya," ujarnya.
Marsudi mengaku, baru mengetahui keberadaan DW dan AS, setelah mendapatkan telepon dari salah satu anggota kepolisian.
"Saya kaget disuruh datang, katanya ada warga di lingkungan RT saya ditangkap tim Densus 88. Jadi saya tidak tahu bagaimana kejadiannya. Saya juga tahu keberadaan AS yah dari DW, mamanya AS," tutur Marsudi.
Baca: Pensiunan Guru Bunuh Seorang Gadis, Gara-gara Minta Rp 800 Ribu Usai Berhubungan Badan
Baca: Hari Ini, 20 Tahun Silam, Begini Kisah Mahasiswa Kuasai Gedung DPR pada 18 Mei 1998
Baca: Buletin Al Fatihin Terbitan ISIS Beredar Versi Bahasa Indonesia, Isinya Mengerikan
Tak kalah kaget, Murni, pemilik rumah yang dikontrak AS dan ibunya.