Uang Keluar Kaltim Masih Lebih Besar dari yang Masuk, Ini Penyebabnya
Arus uang yang keluar (outflow) Kaltim selalu lebih besar dibanding arus uang masuk (inflow), setiap tahunnya.
Penulis: Rafan Dwinanto |
Laporan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUN KALTIM.CO, SAMARINDA - Arus uang yang keluar (outflow) Kaltim selalu lebih besar dibanding arus uang masuk (inflow), setiap tahunnya.
Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Kaltim mencatat, pada triwulan IV 2017, Kaltim mencatatkan outflow Rp 4,53 triliun. Sedangkan inflow hanya Rp 1,99 triliun.
Kepala KPw BI Kaltim, Muhamad Nur, timpangnya arus outflow yang lebih besar dibandingkan inflow seperti sudah menjadi ciri khas Kaltim.
Baca: Tak Pandang Bulu, Motor Anggota Polri juga Diembat Pencuri
"Jadi, uang yang dikeluarkan BI setiap tahun lebih banyak dibanding uang yang masuk ke BI," ungkap Nur.
Nur mengungkapkan, salah satu penyebab uang banyak keluar Kaltim lantaran sebagian besar barang kebutuhan warga Kaltim, didatangkan dari luar daerah.
Contohnya pangan, yang sebagian besar didatangkan dari Sulawesi, dan Jawa Timur.
"Jadi, daerah yang inflownya bagus itu di daerah penghasil. Kalau di Kalimantan, yang inflownya lebih tinggi dari dari outflownya itu Kalimantan Selatan. Karena daerah itu penghasil juga," ucap Nur.
Selain itu, Kaltim juga banyak warga pendatang.
Baca: 2,4 Juta Hektare Izin Sawit yang Diterbitkan, Tapi yang Ditanam Baru 1,3 Juta, Ini Alasan Pengusaha
Sehingga, uang yang diperoleh dikirim ke kampung halaman.
Begitu pula dengan pemodal besar yang membawa hasil investasinya ke luar Kaltim.
"Jadi uang yang masuk ke BI Kaltim jauh lebih sedikit dari yang kita keluarkan," ujarnya.
Nur mengungkapkan, outflow Kaltim akan terus lebih tinggi dibanding inflow sepanjang ketergantungan Kaltim terhadap daerah lain masih tinggi.
"Kaltim ini impor dalam negerinya cukup tinggi. Ini yang bikin outflow lebih besar," tuturnya. (*)