Janda Asal Israel Diduga Jadi Pelatih Pasukan ISIS, Ajari Racik Racun hingga Bom Bunuh Diri
Selain melatih pasukan ISIS terkait penyerangan, Waheba juga mengajarkannya memasak risin
TRIBUNKALTIM.CO - Departemen Kehakiman Amerika Serikat (13/6) menuduh seorang warga Israel dengan tuduhan memberikan dukungan kepada ISIS.
Terduga tersebut bernama Waheba Issa Dais, seorang janda berumur 45 tahun yang bermukim di Wisconsin, Amerika.
Pihak berwenang meyakini bahwa Waheba rutin memberikan pelatihan kepada pasukan ISIS via online.
Selain melatih pasukan ISIS terkait penyerangan, Waheba juga mengajarkannya memasak risin (protein beracun yang ada pada jarak pohon).

Baca Juga:
Silaturahmi ke Istana Bogor, Mendadak Anies Baswedan Disoraki Warga, Bagaimana Reaksinya?
7 Dress Code Keluarga Selebriti di Hari Lebaran, Mana Favoritmu?
Ratusan Warga Hadir di Acara Open House Pemkot Balikpapan, Ini Pesan Plt Wali Kota
Dalam perpustakaan Waheba juga ditemukan buku tentang bom, racun, dan rompi bunuh diri.
Waheba adalah orang pertama dalam enam bulan terakhir yang ditangkap atas tuduhan mendukung kelompok jihadis melakukan aksi teror.
Waheba sendiri sudah bermukin di Amerika sejak 1992.
Dalam dakwaan Waheba disebutkan menggunakan sejumlah akun sosial media untuk mempromosikan ISIS dan memfasilitasi perekrutannya.

Dia mengelola perpustakaan online tentang cara membuat bom, senjata biologis, racun, dan rompi bunuh diri.
Dia juga mengusulkan target serangan bom termasuk festival jalanan dan perayaaan musim panas.
Penangkapan Waheba ini seolah menguatkan teori konspirasi yang menyebut ada hubungan khusus antara Israel dan ISIS.
Setidaknya hal inilah yang diyakini oleh Presiden Suriah Bashar al-Assad setelah pada 5 April 2018 menemukan sejumlah senjata milik NATO dan buatan Israel di gudang senjata ISIS.
Artikel ini telah ditayangkan Intisari Online dengan judul Pelatih Pasukan ISIS Ternyata Janda Asal Israel, Ajari Meracik Racun Hingga Bom Bunuh Diri