Breaking News

Prabowo Tuding Ada Mark Up di Proyek LRT, Ini Perbandingan Nilai Sebenarnya

Sebelumnya, Prabowo Subianto menyebut biaya pembangunan LRT 8 juta dollar Amerika Serikat (AS) per kilometer.

Arimbi Ramadhiani/Kompas.com
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono saat mengunjungi Stasiun Jakabaring Light Rail Transit (LRT) Palembang, Rabu (24/5/2017). 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merilis data terkait perbandingan nilai pembangunan Light Rail Transit ( LRT) di Palembang dengan LRT di dua negara tetangga seperti Filipina dan Malaysia.

Data tersebut dirilis guna menepis anggapan mark-up yang dituduhkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto terkait pembangunan LRT Palembang.

Berdasarkan data yang dirilis Kemenhub, nilai investasi LRT Palembang lebih murah jika dibandingkan dengan LRT di Manila Line 1 di Filipina dan LRT Kelana Jaya Line di Malaysia.

Total capex atau belanja modal yang dikeluarkan untuk membangun LRT Kelana Jaya Line adalah sekitar 63 juta dollar AS per kilometer atau sekitar Rp 817 miliar per kilometer (kurs Rp 13.000).

Baca: 21 Juli akan Melamar Paula Verhoeven, Begini Kekhawatiran Baim Wong

Nilai tersebut digelontorkan guna membangun jalur sepanjang 34,7 kilometer, 25 unit stasiun, dan 120 unit kereta.

Kemudian, nilai investasi lebih besar digunakan untuk membangun LRT Manilla Line 1, yakni 77 juta dollar AS per kilometer atau setara dengan Rp 1,004 triliun per kilometer.

Biaya tersebut digunakan untuk membangun jalur kereta sepanjang 23 kilometer, 14 unit stasiun, dan 108 unit kereta.

Lantas, bagaimana dengan LRT Palembang?

Data Kemenhub menunjukkan, nilai investasi untuk LRT Palembang adalah 37 juta dollar AS per kilometer atau senilai dengan Rp 484 miliar per kilometer.

Baca: Secara Ekonomi, Pelarangan Kantong Plastik Belanja Menguntungkan Warga

Nilai investasi tersebut digunakan untuk membangun jalur kereta sepanjang 23,4 kilometer, 13 unit stasiun, dan 24 unit kereta.

"Terkait niali kontrak pembangunan LRT di Indonesia khususnya LRT Palembang yang dinilai relatif besar, dijelaskan bahwa nilai kontrak tersebut bukan merupakan nilai mutlak, tetapi pembayarannya dilakukan berdasarkan realisasi atas pengeluaran kontraktor yang telah diaudit BPKP," tulis Kemenhub dalam data yang diterima Kompas.com, Minggu (24/6/2018).

Sebelumnya, Prabowo Subianto menyebut biaya pembangunan LRT 8 juta dollar Amerika Serikat (AS) per kilometer.

Namun di Indonesia, melebihi jumlah itu.

Baca: Wafat akibat Stroke, Ini Kisah Harry Moekti dari Rocker Jadi Pendakwah. . .

Dia mencontohkan, pembangunan LRT Palembang, Sumatera Selatan yang memiliki panjang 24 kilometer.

Dana yang dihabiskan untuk proyek tersebut Rp 12,5 triliun.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved