SMA Negeri 1 Balikpapan Masih jadi Favorit, Ini Alasan dari Calon Siswa
Proses penerimaan siswa baru di Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Negeri Kota Balikpapan, diramaikan para orangtua siswa
Penulis: Budi Susilo | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN -Proses penerimaan siswa baru di Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Negeri Kota Balikpapan, diramaikan para orangtua siswa dan calon siswa yang berasal dari kota Balikpapan.
Bagi sebagian kalangan, sekolah ini dianggap menjadi tempat favorit bagi para lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Balikpapan.
Satu di antaranya Jacky Nevo Tambayong (15), warga Balikpapan Regency, Jalan Syarifuddin Yoes, ini memilih SMA Negeri 1 Balikpapan karena sekolahnya terkenal banyak prestasi.
Baca: Menikahkan Putrinya Adzana Bing Slamet dengan Rizky Alatas, Adi Bing Slamet Ngaku Ingin Pingsan
"Pelajarannya memiliki bobot kualitas. Pola didik yang diterapkan sangat beragam," ujarnya kepada Tribunkaltim di lapangan gedung SMA 1 Negeri Balikpapan.
Kemudian, kegiatan ekstrakurikuler untuk SMA Negeri 1 juga banyak pilihan, membuat dirinya kepincut untuk bisa menjadi murid SMA Negeri 1 Balikpapan.
"Bukan karena orang tua tapi pilihan saya. Sekolahnya sudah terkenal. Saya tahu, makanya datang ke sini," ungkap Nevo.
Walau rumah Nevo jauh dari lokasi SMA Negeri 1, dirinya berusaha untuk mendapatkan bangku sekolah di SMA Negeri 1 Balikpapan.
Baca: Fahri Hamzah Sebut Dirinya Beda Kelas dengan Ahok, Jubir PSI: Anda Berisik Tanpa Isi
Jurus untuk mendapatkan bangku sekolah di SMA ini, Nevo merebut melalui jalur prestasi.
"Saya punya bakat menyanyi, sering juara lomba. Saya berharap bisa diterima di sekolah lewat jalur prestasi," tutur pria berambut lurus ini.
Bagi dia jika memilih jalur zona terdekat tidak ada harapan untuk mendapatkan sekolah di SMA Negeri 1. Sebab hunian rumahnya itu lebih dekat dengan SMA 5 Negeri dan SMA 4 Negeri.
Nevo datang ke SMA Negeri 1 ditemani bibinya, datang sejak pagi sudah mengantre namun sejauh ini pihak sekolah terkendala dalam server online sehingga dia pun harus mengisi secara manual dan menggantre panjang.
Senada dengan Nasywa (15), warga Jl Jamrud, Sepinggan Raya sangat jauh dari SMA Negeri 1 Balikpapan namun dirinya berusaha untuk bisa mendapatkan bangku sekolah SMA Ini.
Usaha untuk mendapatkan jatah bersekolah di SMA Negeri 1, Nasywa memilih jalur lintas zona yang kuotanya hanya terbatas diberi jatah 3 persen.
Baca: Bowo Alpenliebe Lagi Heboh, Sindiran dari Ridwan Kamil Ini Benar-benar Kocak
Dia merasa optimis bisa di terima meski saingan untuk masuk melalui lintas zona ini bisa dibilang sangat banyak. "Mau nyoba-nyoba siapa tahu beruntung," ungkapnya.
Nasywa datang ke sekolah ditemani ibu kandungnya bernama Zubaidah.
Sejak pagi jam 08.00 Wita, mereka sudah mengantre di sekolah. Sampai sekitar pukul 09.00, antrean belum terjangkau.
Zubaidah sebagai orang tua tentu saja ikut mendoakan supaya anaknya bisa mencapai keinginannya.
"Anak saya yang ingin, bukan paksaan dari kami (orang tua). Kami hanya mendukung saja. Semoga saja bisa diterima," kata wanita berjilbab ini.