Hari Pertama PPDB, Peserta Didik tak Bisa Daftar Online, Disdik Kaltim Akui Ada Kendala

Hari pertama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online tingkat SMA dan SMK se Kaltim tidak terlaksana seperti yang diharapkan.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim/Fachmi Rachman
Ratusan orang tua dan calon siswa memadati ruang verifikasi ppdb online di lantai 1 SMAN 1 Balikpapan, Senin (2/7). Akibat tidak bisa diaksesnya server ppdb online menyebabkan pendaftaran di SMAN 1 dilakukan secara manual menunggu normalnya akses 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Hari pertama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online tingkat SMA dan SMK se Kalimantan Timur tidak terlaksana seperti yang diharapkan. Sejak pagi hingga sore, orangtua maupun peserta didik tidak bisa mendaftar secara online. Alamat website PPDB Online Dinas Pendidikan Kaltim, https://kaltim.siap-ppdb.com belum bisa diakses.

Pantuan Tribun, ratusan orangtua calon peserta didik yang sejak pagi memenuhi ruang auditorium SMA Negeri 1 Balikpapan, Senin (2/7) terpaksa harus antre melakukan pendaftaran secara manual.

Sebagian dari mereka tampak kebingungan mencari informasi mengenai perkembangan PPDB Online. Lantaran pendaftaran yang berbasis online tersebut harus dialihkan ke pendafatran manual. Orangtua dan peserta didik yang bisa mendaftar di rumah terpaksa harus ke sekolah mendaftarkan secara manual.

Baca: 5 Berita Viral di Internet Ini Ternyata Hoax, Termasuk Sebelas Bayi Kembar Lahir dari Satu Ibu

"Dari pagi petugas sudah ready, komputer siap. Namun ketika pukul 07.30 kami cek ternyata belum nyala servernya. Kami tunggu sampai pukul 08.00 dan sampai siang belum juga nyala," kata Jos, orangtua peserta didik yang mengaku sudah menunggu sejak pukul 07.30 di SMA Negeri 1 Balikpapan.

Jos mengaku kecewa dengan kejadian ini. Ganguan internet membuat calon pendaftar, karena yang awalnya pakai online harus ramai-ramai ke sekolah mendaftar secara manual. "Memang ada orangtua yang wajar, mereka berfikir bisa mendaftar melalui rumah. Ternyata gangguan servernya, sehingga harus ke sekolah," katanya.

Tidak sedikit para orangtua peserta didik kembali ke rumah, karena melihat ratusan orangtua dan membludaknya peserta PPDB Online di SMA N 1 Balikpapan. "Tadi ada beberapa orangtua yang balik. Mungkin ada yang kembali lagi ke sekolah agak siangan," katanya.

Pelaksanaan PPDB Online tingkat SMA/SMK di Samarinda dan Balikpapan yang masih terkendala diakui Armin, Koordinator PPDB Online Kaltim saat dikonfirmasi Tribun di Samarinda, Senin (2/7) siang.

Baca: Biaya Pilgub Lebih Rp 350 Miliar dan Golput Masih 40 Persen, Pilgub Kaltim Gagal atau Sukses?

"Iya, benar. Jadi, untuk hari pertama memang ada gangguan. Masih disinkronkan. Sebenarnya bukan gangguan, tetapi sinkron data, karena data yang kami kirimkan ke Telkom itu masih disinkronisasi. Memang agak telat datanya sehingga kami harus menunggu," ucap Armin.

Berapa lama proses sinkronisasi tersebut, Armin mengatakan sesuai informasi dari pihak Telkom membutuhkan waktu hingga lebih 5 jam.

"Kami berharap secepatnya. Tetapi dari Telkom, mengatakan tidak bisa sebentar. Kemarin mereka sampaikan, sekitar 5 jam untuk disinkronkan. Jadi, ketika tadi mulai, belum bisa. Masih ada kendala-kendala. Teman-teman di sekolah juga mengeluh. Kok belum (servernya)," ujar Armin.

Apakah besok (Selasa) server sudah bisa dipastikan on, Armin menyatakan menunggu dari Telkom untuk itu. "Tadi, katanya siang ini sudah oke. Benar, sampai siang ini, saya pantau juga masih belum. Tetapi, namanya sinkronisasi data kan juga sangat banyak untuk dimasukkan dalam aplikasi tersebut," ucapnya.

Tribun kemudian menanyakan perihal apakah sebelum dimulainya PPDB Online ini, Disdik dan Telkom tak melakukan trial lebih dahulu sebelum pelaksanaan PPDB Online. Sesuai SK Kepala Dinas Pendidikan Kaltim tentang Juknis PPDB yang Tribun terima, PPDB Online memiliki estimasi waktu sosialisasi yang cukup panjang, yakni 2 hingga 30 Juni.

Baca: Pengumuman SBMPTN 2018, Berikut Link Resmi dari 12 PTN, dari ITB, UI, UGM, Unhas, hingga Unsyiah

"Iya, sebenarnya itu benar. Jadi, Diknas kan siapkan juknis. Sudah pula kami sosialisasikan. Kemudian, Telkom dengan MoU kan siapkan aplikasi. Memang, di data yang kami berikan ini, memang agak, bukan agak sih, memang koordinasi karena mungkin bulan puasa. Jadi, habis bulan puasa baru koordinasi. Datanya. Aplikasinya sudah siap, tetapi datanya baru dikoordinasikan (Telkom) setelah Lebaran. Ini kan juga butuh waktu, serta meminta persetujuan pihak atas," jelas Armin.

Banyaknya data yang harus diinput tetapi waktu yang ada hanya sedikit inilah yang membuat server PPDB Online di Samarinda dan Balikpapan menjadi terganggu.

"Di sinilah koordinasi terkendala karena libur. Baru kami dikoordinasikan Telkom untuk permintaan data," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved