Pilgub Kaltim 2018
Sidang Pleno KPU Berau Dijaga Ketat, Aparat Terlihat Tenteng Senjata
aparat keamanan sudah mulai berjaga di lokasi sejak pagi hari tadi. Ada ratusan personel keamanan yang terdiri dari jajaran Polres Berau
TRIBUNKALTIM.CO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Berau, menggelar sidang peleno perolehan suara Pemilihan Calon Gubernur (Pilgub) di Hotel Makmur, Kamis (5/7/2018). Rekapitulasi baru dimulai pukul 9.00 wita tadi.
Namun aparat keamanan sudah mulai berjaga di lokasi sejak pagi hari tadi. Ada ratusan personel keamanan yang terdiri dari jajaran Polres Berau, TNI bersenjata lengkap dan Satpol PP. Kapolres Berau, AKBP Pramuja Sigit Wahono mengatakan, pihaknya melibatkan 500 personel keamanan.
“Hari ini kita mengamankan sidang pleno penghitungan suara tingkat kabupaten, kami libatkan seluruh instansi, dari Polri, TNI, Satpol PP dan Dishub. Kita maksimalkan kekuatan, karena kami ingin sidang pleno ini berjalan lancar dan aman,” kata Sigit.
Baca: 7 Fungsi Tombol Power di Smartphone yang Jarang Diketahui, Ada Menuju Menu Rahasia
Pengamanan ini tidak hanya di lokasi sidang pleno di Hotel Makmur yang berada di Jalan Teuku Umar. Aparat keamanan juga tampak berjaga di kantor KPU, Panwas dan sepanjang jalur perlintasan surat suara, dari tempat penyimpanan hingga ruang sidang pleno.
Aparat kepolisian bersma Dishub dan TNI juga menutup separuh badan Jalan Teuku Umar. Hnaya kendaraan roda dua, serta mereka yang memiliki kartu identitas yang diberikan oleh KPU yang hendak menuju tempat sidang pleno yang diizinkan melintas.
Sigit mengatakan, meski secara umum wilayah Kabupaten Berau sangat kondusif, namun pihaknya tetap melakukan upaya antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Walaupun situasi kondusif, tapi kami tidak ingin underestimate. Kami ingin pesta demkorasi berjalan aman, sebagai aparat keamanan harus terus menjaga kondisinya,” tegasnya.
Baca: Seleksi CPNS Tahun Ini Pelaksananya akan Dilakukan dengan Sistem Terintegrasi
Selain bersenjata lengkap, Polres Berau juga menempatkan unit water canon, yang biasa digunakan untuk membubarkan massa. Beberapa anggota Polri dan TNI juga terlihat menenteng senjata laras panjang.