Arsene Wenger Sebut Bertahan di Arsenal adalah Kesalahan Terbesar Dalam Kariernya

Dirinya baru memutuskan untuk hengkang dari The Gunners pada akhir musim 2017/2018 ini.

Twitter
Arsene Wenger 

TRIBUNKALTIM.CO - Mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger mengungkapkan bahwa bertahan di Arsenal merupakan kesalahan terbesarnya.

Wenger memang berada di Emirates Stadium selama lebih dari dua dekade, tepatnya selama 22 tahun.

Dirinya baru memutuskan untuk hengkang dari The Gunners pada akhir musim 2017/2018 ini.

Kini, kursi pelatih yang ditinggalkannya telah diisi oleh pelatih baru, Unai Emery.

Wenger mengaku bertahan di Arsenal dalam jangka waktu lama lantaran terobsesi untuk memberikan lebih banyak gelar.

Namun, saat ditanya apa kesalahan terbesar dalam kariernya di sebuah wawancara dengan sebuah radio asal Perancis, RTL, ia langsung menjawab Arsenal.

Baca juga:

Ini Ucapan Pelatih Asal Spanyol Usai Mundur dari Mitra Kukar

Satu Kilogram Lebih Sabu-sabu Kristal Dimusnahkan di Mapolda Kaltara

Terima Paket Sepatu Wanita yang Disisipi Sabu, JS Diciduk di Kantor Jasa Ekspedisi

Pengamat Hukum Ini Sarankan Golkar Segera PAW Terpidana Kasus Megapungli dari DPRD Samarinda

Acara perpisahan Arsene Wenger dengan Arsenal, Minggu (6/5/2018).
Acara perpisahan Arsene Wenger dengan Arsenal, Minggu (6/5/2018). (Metro.co.uk)

Pelatih asal Perancis itu mengaku bertahan di Arsenal merupakan kesalahan terbesar yang pernah dibuatnya.

"Mungkin bertahan di klub yang sama selama 22 tahun," ungkapnya seperti dikutip TribunWow.com dari Metro.co.uk, Selasa (17/7/2018).

"Aku adalah orang yang sangat suka bergerak, tapi aku juga menyukai sebuah tantangan. Aku menjadi tahanan dalam tantanganku sendiri," lanjut Wenger.

Pelatih 68 tahun itu juga mengungkapkan, ia pernah menolak beberapa kali tawaran untuk memimpin Timnas Perancis.

Menurutnya, menangani sebuah klub dengan jumlah pertandingan lebih banyak membuatnya bersemangat ketimbang tim nasional yang hanya bertanding di beberapa kesempatan.

"Aku memiliki kesempatan beberapa kali untuk menjadi manajer Perancis. Aku tidak yakin itu sebelum atau sesudah (Raymond) Domenech. Mungkin keduanya," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved